Tiga kali lebaran (Bag. 2)

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

 

Oleh Azkia Situbondo Tahfidz

 

Ini adalah bagian kedua dari tulisan sebelumnya, insyaAllah pada kesempatan ini kami akan menyebutkan satu alasan terakhir dari dua alasan yang bisa kami sebutkan tentang alasan Ma’had tidak mengadakan liburan di rumah pada tahun ini.

Para pembaca yang semoga Allah rahmati, Ma’had kami memiliki prosedur karantina sebagaimana imbauan pemerintah bagi setiap santri yang datang dari luar dan ingin masuk ke Ma’had. Santri yang pulang karena suatu kepentingan atau urusan, akan menjalani proses karantian selama 14 hari di ruangan yang terpisah.

 

Selama menanti selesai karantina, pihak ma’had memberikan buku BSO (Buku Selama Orientasi), di dalamnya berisikan jadwal yang telah dibuat oleh pihak ma’had sebagai agenda harian selama 14 hari bagi mereka yang sedang menjalani karantina. Soal belanja kebutuhan, mereka akan dibantu oleh para pengurus yang telah diamanahi oleh Ma’had untuk melayani mereka.

 

Kesabaran para pengurus

Para pengurus tetap sabar menjalankan tugas ini. Tugas mereka tidak hanya melayani para santri karantina saja, mereka juga memiliki tanggung jawab sebagai kepala keluarga di rumah mereka masing-masing. Dan yang namanya mudarris, mereka memiliki jadwal mengajar di Ma’had.

Kesibukan mereka akhirnya terbagi menjadi tiga, mengurus keluarga, melayani santri karantina, dan mengajar. Ya, semua tidak hanya dilakukan sekali atau dua kali apalagi tiga kali, tapi setiap harinya mereka lakukan itu semua, masyaAllah. Semoga Allah Ta’ala tambahkan kepada mereka balasan yang berlipat dan semoga Allah Ta’ala berikan mereka kesabaran dan pertolongan-Nya. Amin

 

Nikmatnya di pondok

Para pembaca rahimakumullah, saat para santri pulang, tidak semuanya mendapatkan nuansa ilmu sebagaimana di pondok. Apalagi di masa pandemi saat ini, sekian banyak pondok ahlus sunnah memulangkan para santrinya. Mereka para santri belum bisa kembali dan mereka tidak tahu kapan kesempatan itu akan datang.

Karena terlalu lama menunggu, sebagian mereka ada yang futur. Akhirnya terjadilah kerusakan akhlak, dekadensi moral, hilangnya hafalan alQur’an, dan yang lainnya. Itulah yang terjadi apabila hati gersang dari siraman ilmu. Dua atau tiga bulan di rumah bukanlah waktu yang singkat. Hal ini juga menjadi bahan pertimbangan asatidzah apabila ingin memulangkan santrinya. Jika sebagian yang pulang sudah seperti ini, lalu apa kiranya jika semuanya pulang? Barakallahu fiikum.

 

Semoga ini adalah yang terbaik

Ya, ini adalah liburan di pondok untuk ketiga kalinya di musim pandemi. Semoga inilah yang terbaik bagi kita semua. Meski bagi sebagian orang hal ini tidaklah memuasakan, tapi Allah Ta’ala Maha Mengetahui. Allah Ta’ala lebih tahu apa yang terbaik bagi kita selaku hamba-hamba-Nya, Allah Ta’ala berkata,

وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ

“Bisa jadi kalian membenci sesuatu padahal hal itu baik bagi kalian dan bisa jadi kalian menyukai sesuatu padahal hal itu buruk bagi kalian. Allah mengetahui sedangkan kalian tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)

 

Penutup

Itulah alasan kedua, yaitu lamanya menanti giliran karantina. Dua poin ini bukanlah pembatasan, masih ada sekian poin  pertimbangan apabila santri dipulangkan. Semoga dua poin ini cukup melapangkan dada kita untuk memaklumi kebijakan yang diambil oleh Ma’had. Tulisan ini bukanlah teriakan keluh kesah. Tulisan ini adalah sebagai penguat bagiku, dan pembaca sekalian.

Kepada orang tua, wali santri/santriwati yang kami hormati, kami ucapakan jazaakumullohu khoiron katsiiron atas dukungan kalian agar kami bisa bertahan di Ma’had hingga hari ini. Baik dukungan do’a, motivasi, dan lainnya. Semoga Allah membalasnya dengan yang lebih baik. Kita memohon kepada Allah Ta’ala agar memberi keistiqomahan dan dijauhkan dari berbagai fitnah. Mudah-mudahan Allah segera mengangkat wabah covid-19 dari negeri kaum muslimin. Amin ya mujiibas saailin

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.