Merajut Ukhuwah Dalam Bingkai Tasliyah (Reportase Giat MTP Bag. 2)

 

Oleh Tim Jurnalistik MTP

 

Dengan pertimbangan purna khidmat sebagai panitia Daurah Imam al Muzani 1 dan juga aktivitas yang cukup melelahkan setelah pelaksanaan UTS Ganjil secara maraton, maka pihak asatidzah dan pengurus MTP mengadakan acara Tasliyah (rekreasi) bersama.

Harapannya acara Tasliyah ini dapat menjalin keakraban, kerukunan, kebersamaan dan menumbuhkan sikap saling mencintai. Baik antara sesama santri, santri dengan asatidzah/mudarris/pengurus MTP, juga antara santri dengan panitia Tasliyah lainnya.

Harapan berikutnya agar santri MTP kembali fresh/segar, menghilangkan kejenuhan mereka saat masa-masa belajar dan menumbuhkan semangat baru untuk terus memburu ilmu agama.

 

Survey Lokasi

Untuk mematangkan acara tersebut maka tim survey pun meluncur meninjau lokasi tujuan. Senin 15 Shafar 1444 H, 3 mobil keluar dari area Ma’had Minhajul Atsar menuju arah Panti.

Mobil Tim Survey di Sentool

Sebenarnya di awal ada 3 lokasi tujuan. Villa Rayap daerah Rembangan, Kolam Renang dan Out Bound Sentool, terakhir Puncak Badean. Karena sekian pertimbangan, akhirnya diputuskan untuk survey ke dua lokasi saja, Sentool dan Puncak Badean.

Tim survey mulai berangkat menjelang waktu zuhur menuju lokasi Sentool. Menyusuri jalan raya, masuk ke desa-desa, lalu menembus perkebunan. Tidak berapa lama tim pun sampai ke tempat tujuan.

Setelah rehat sejenak, makan siang, menyeduh kopi, teh dan menyantap camilan lainnya, tim mulai melakukan survey, melihat dan memperhatikan lingkungan sekitar. Menginventaris kelebihan dan kekurangan tempat tersebut. Terlebih terkait keamanan fisik dan maknawi.

Selesai berkeliling sejenak, tim survey mengadakan rapat di lokasi. Dengan ditemani minuman hangat dan berbagai camilan, rapat pun berjalan lancar dan menghasilkan berbagai poin usulan.

Setelah dianggap cukup, maka tim survey mulai bergerak pindah lokasi. Kali ini tim menuju Puncak Badean, sebuah tempat yang termasuk dalam wilayah Bangsal Sari Jember.

Alhamdulillah, setelah sempat mampir sejenak di masjid guna menunaikan shalat ashar, rombongan tim survey akhirnya sampai juga di Puncak Badean, wisata indah dengan sungai mengalir di bawahnya.

Tim Survey di Puncak Badean

Setelah persiapan secukupnya, tim survey mulai berkeliling lokasi. Bahkan sebagian mulai terjun ke aliran sungai, memetakan dan memastikan mana lokasi yang dalam dan berbahaya bagi anak-anak, serta tempat yang aman untuk anak-anak bermain.

Tak terasa matahari mulai tenggelam, suasana tampak gelap. Tim survey mulai beranjak dari aliran sungai dan berkemas. Alhamdulillah di lokasi Puncak Badean ini terdapat banyak gazebo besar. Tim survey sendiri menggunakan gazebo sekira 12 m × 2,5 m. Ada lampu, aliran listrik, stop kontak tempat charger hp dan sinyal hp/internet pun lancar.

Setelah menunaikan shalat magrib, tim mulai menghangatkan diri dengan masak mie dan menyeduh berbagai minuman hangat hingga waktu shalat Isya menjelang. Tim survey shalat Isya berjamaah di lokasi.

Selepas shalat Isya tim survey mulai berdiskusi dan merapatkan rancangan kegiatan yang akan dilakukan. Tampak dari hasil rapat malam tersebut, tim survey merekomendasikan Puncak Badean sebagai tempat Tasliyah MTP Banin kali ini, tentunya dengan berbagai pertimbangan.

 

Bersama Melepas Penat di Puncak Badean

Akhirnya setelah proses yang cukup panjang, hari yang ditunggu-tunggu sampai juga. Hari Kamis 18 Shafar 1444 H, sekitar pukul 05:30 WIB santri MTP Banin Ma’had Minhajul Atsar Jember mulai berdatangan ke ma’had. Tampak dari wajah-wajah mereka keceriaan, senang akan segera berangkat ke Puncak Badean.

Tak lupa mereka membawa ransel berisi pakaian dan makanan/minuman sebagaimana himbauan dari panitia.

Tak kalah sibuknya, tim transportasi mulai persiapan. Mobil-mobil telah berjejer, mulai dipanasi. Panitia pemberangkatan terus mendata dan mengecek para pembimbing regu, untuk memastikan jumlah peserta sudah sesuai dan memastikan mobil yang hendak mengangkut telah siap.

 

Alhamdulillah, tidak berapa lama mobil-mobil rombongan Tasliyah mulai berangkat. Tercatat ada sekitar 20 mobil yang mengangkut peserta dan panitia. Plus 1 mobil pick-up yang khusus membawa logistik/perlengkapan/alat bermain peserta.

Jarak tempuh dari ma’had sekitar 45 menit. Melalui jalan umum, lalu masuk ke jalan-jalan desa, masyaAllah indahnya alam ciptaan Allah Taala. Tampak gunung di kejauhan, areal pertanian hijau membentang. Padi, jagung, kacang panjang, buncis dan aneka tanaman palawija lainnya. Juga tampak aneka pohon buah-buahan, durian, manggis, sawo, jeruk dan aneka pohon buah lainnya. Belum lagi aliran sungai yang mengalir melintasi pemukiman penduduk. Sungguh indah negeri kita Indonesia. Wajib bagi kita untuk bersyukur kepada Allah Taala yang telah menganugerahkannya kepada kita semua.

Menikmati Alam Nan Indah Anugerah Ilahi

Setelah menempatkan perbekalan masing-masing di gazebo besar yang telah ditentukan. Para santri dan panitia sarapan terlebih dahulu. Sungguh nikmat menyantap hidangan di pagi hari, dalam suasana alami. Kicau burung saling bersahutan, juga gemuruh arus sungai yang terdengar sayup-sayup di telinga. Suhu yang sejuk dan suasana teduh pagi hari menambah kenyamanan para peserta Tasliyah untuk menyantap hidangan mereka. Udara bersih dan segar. Pemandangan sekitar yang hijau, dengan gunung yang tampak di kejauhan melengkapi momen indah di pagi hari itu.

Selesai sarapan, peserta melakukan pemanasan. Salah seorang pengajar beladiri di MTP Banin Ma’had Minhajul Atsar yang memimpin. Tampak peserta antusias melemaskan kepala, kaki, tangan dan anggota tubuh lainnya. Harapannya, ketika mandi di sungai badan telah siap dan tidak kram biidznillah.

 

Setelah melakukan pemanasan, maka tim SAR yang telah ditunjuk, juga para pembimbing/pengawas masing-masing grup mulai terjun ke sungai. Mereka bertugas memantau, melihat, mengarahkan dan membantu santri yang mandi di sungai.

Sebelum kedatangan rombongan, di lokasi telah terjun terlebih dahulu tim perintis. Tim ini bertugas memastikan area sungai yang aman untuk anak-anak bermain, meliputi kedalaman, derasnya arus sungai, licin atau tidak nya batu, debit air, bebas dari duri dan lain-lain seputar keamanan dan kenyamanan selama bermain.

 

Setelah persiapan mencukupi, tim acara pun mempersilahkan para santri bermain di sungai. Suara ramai dan hiruk pikuk mulai terdengar. Anak-anak berhamburan menuju lokasi sungai. Tercatat 3 tempat di aliran sungai yang bisa dimanfaatkan untuk mandi dan bermain. Suara teriakan, obrolan dan tertawa lepas terdengar di mana-mana. Sontak suasana hening pagi itu berubah menjadi ramai, riang dan penuh suka cita.

Stiker Kegiatan Rihlah Badean

Bermacam-macam aktivitas anak-anak MTP Banin dalam Tasliyah kali ini. Ada yang mandi, berendam, renang, menyelam, main ban, main bola air, berpegangan tali di arus yang deras, renang menggunakan pelampung, mencari ikan, dan lain sebagainya. Ada juga yang makan jajan, minum kopi/teh di pinggir sungai, makan mie hangat, makan nasi di atas batu besar di tengah sungai, bahkan ada juga yang hanya jalan-jalan menikmati keindahan alam.

Tampak sekali kegembiraan di wajah-wajah mereka. Dingin tidak dirasakan, lelah tak dihiraukan, rasa penat hilang sudah berganti riang penuh keceriaan, Alhamdulillah.

 

 

Tidak terasa hampir 4 jam sudah peserta Tasliyah di Puncak Badean. Mayoritas santri MTP keluar sendiri dari sungai dengan keinginan sendiri karena sudah puas. Mereka mengganti pakaiannya yang basah dengan pakaian kering, lalu mereka keliling lokasi wisata menikmati indahnya alam . Sebagiannya mengisi waktu dengan makan mie, minum teh, makan jajan dan aneka camilan lainnya.

Sekitar pukul 10:30 WIB tiba-tiba turun hujan gerimis. Sebenarnya tidak terlalu lebat, namun di aliran sungai, cuaca seperti ini harus tetap diwaspadai. Tim perintis yang bertugas memantau situasi sungai, juga tim SAR yang diamanahi untuk mengawasi permainan anak-anak di sungai segera bertindak sigap.

Bunyi peluit panjang tanda bahaya segera terdengar bersahut-sahutan. Para pengawas dan tim SAR mulai menghimbau para peserta Tasliyah untuk segera mengosongkan sungai. Alhamdulillah tidak butuh waktu lama semua peserta Tasliyah tak tampak lagi di aliran sungai.

Setelah semua peserta ganti pakaian, maka panitia membagikan makan siang. Tampak anak-anak sangat lahap menyantap menu hidangan siang itu. Badan dingin, hujan gerimis, dan perut lapar menjadikan makan siang hari itu serasa istimewa.

 

Jangan Lupa Ibadah Walaupun Sedang Tasliyah

Saat perut telah kenyang, hati mulai tenang, saatnya bersyukur kepada Ilahi Pemberi rezeki. Di tengah suasana yang syahdu tiba-tiba terdengar suara azan zuhur berkumandang. Salah seorang santri kelas 6 didaulat sebagai muazin.

Alhamdulillah, di usia yang dini mereka sudah terdidik dengan berbagai hukum agama. Berbeda dengan kebanyakan anak-anak zaman milineal sekarang yang waktunya habis untuk gadget/hp android atau permainan game. Hadanallahu wa iyyahum. Semoga Allah menjaga generasi muda kaum muslimin negeri ini.

Saat mendengar suara azan, santri MTP Banin Ma’had Minhajul Atsar Jember berbondong-bondong datang ke gazebo besar tempat menunaikan salat zuhur. Para panitia juga tampak turut bergabung menghadirinya.

MasyaAllah dalam suasana Tasliyah/rekreasi sekalipun anak-anak kaum muslimin tetap dijaga untuk menunaikan rukun Islam yang kedua dengan sebaik-baiknya. Sebuah amalan yang akan menentukan baik dan buruk seluruh amalan hamba kelak di hari kiamat. Yang menjadi barometer selamat atau celakanya seorang hamba kelak di hari akhir. Alhamdulillah.

 

Setelah para peserta selesai menunaikan salat zuhur, maka panitia kembali mengecek para peserta dan segera mengarahkan ke mobil masing-masing. Para pendamping/pengawas regu yang sudah lengkap anggotanya, melapor kepada panitia pemberangkatan lalu berangkat pulang.

Satu-persatu mobil peserta mulai meninggalkan lokasi, kembali menuju Ma’had Minhajul Atsar Jember.

Pelaksana kegiatan pun menyampaikan ucapan syukur dan terima kasih kepada para panitia dan juga orang tua yang telah mendukung penuh acara Tasliyah tersebut.

 

Ucapan Syukur

Kami ucapkan jazaakumullaahu khairan kepada segenap panitia kegiatan tasliyah MTP di Puncak Badean, juga orang tua/wali santri yang telah mendukung penuh kegiatan ini.

Semoga menjadi pemberat timbangan amal saleh kita semua di akhirat kelak dan semoga kegiatan ini menjadi sebab kesalehan anak-anak kita semua.

Amin.


Baca Juga: Dua Momen Besar di Semester Ganjil TA. 1443 – 1444 H (Reportase Giat MTP bag. 1)


 

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.