Apakah Jasad Para Nabi Masih Ada?

 

Terjemahan fatwa oleh Asyraf Merauke, Takmili

 

Pertanyaan

Semua nabi telah meninggal, akan tetapi pada saat Isra’ Mi’raj, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat nabi dan rasul di setiap tingkatan langit dan beliau mengimami mereka salat. Maka berdasarkan hal ini apakah berarti para wali yang saleh juga diangkat ke atas langit (ketika wafat)?

Beberapa hari lalu aku membaca sebuah buku yang aku tidak ingat persis namanya, bahwa ketika para rasul wafat (dan dikubur), jasad-jasad mereka tidak hancur dan tetap utuh. Ulat tidak menggerogoti jasad mereka, berbeda dengan jasad-jasad lainnya. Lalu apa pendapat kalian tentang hal ini?

 

Jawaban

Apabila seorang insan meninggal, baik ia seorang wali ataupun bukan, maka jasadnya tidak terangkat ke atas langit. Hanya ruh orang beriman sajalah yang terangkat ke atas langit, adapun jasadnya, maka tetap berada di bumi. Sebagaimana firman Allah:

مِنْهَا خَلَقْنَاكُمْ وَفِيهَا نُعِيدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً أُخْرَى

“Dari bumi (tanah) itulah Kami menciptakanmu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu serta daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain.” (QS. Taha: 55)

 

Jasad-jasad itu akan hancur dan ulat akan memakannya, kecuali jasad para nabi. Karena, sebagaimana pada hadis Aus bin Aus radhiallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمُ الْجُمُعَةِ، فِيهِ خُلِقَ آدَمُ، وَفِيهِ قُبِضَ، وَفِيهِ النَّفْخَةُ، وَفِيهِ الصَّعْقَةُ، فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنَ الصَّلَاةِ فِيهِ، فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ. فَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، وَكَيْفَ تُعْرَضُ عَلَيْكَ صَلَاتُنَا وَقَدْ أَرِمْتَ؟ يَعْنِي وَقَدْ بَلِيتَ، قَالَ: ” إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ حَرَّمَ عَلَى الْأَرْضِ أَنْ تَأْكُلَ أَجْسَادَ الْأَنْبِيَاءِ. “

Sesungguhnya di antara hari yang paling utama bagi kalian adalah hari Jumat. Pada hari itu Nabi Adam tercipta, dan pada hari itu pula beliau (Nabi Adam) wafat. Pada hari itu ditiupkan sangkakala, dan pada hari pula matilah semua manusia. Maka perbanyaklah berselawat kepadaku pada hari tersebut, karena selawat kalian akan sampai kepadaku.”

Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah! Bagaimana selawat kami akan sampai kepada anda padahal anda telah tiada?” Yakni jasadmu telah hancur.

Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah telah mengharamkan bumi untuk memakan jasad para nabi.” (HR. An-Nasa’i no. 1374 dan Abu Dawud no. 1047)

 

Sedangkan Nabi Isa bin Maryam ‘alaihis salam sebagaimana yang telah maklum, beliau belum meninggal. Tetapi beliau diangkat ke atas langit dan kelak akan turun pada akhir zaman, baru kemudian beliau meninggal. Sebagaimana yang datang dalam hadis yang sangat banyak dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa alihi wa shahbihi wa sallam.

 

Sumber: Fatawa al-Lajnah ad-Daimah lil Buhutsil ‘Ilmiyyati wal Ifta’, pertanyaan ke-3 dari fatwa no. 8257

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.