Apa itu Tadabbur Al Quran?
Tadabbur atau merenungi Al Quran merupakan tujuan utama diturunkannya kitab suci ini. Sebagaimana yang difirmankan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala:
كِتَٰبٌ أَنزَلْنَٰهُ إِلَيْكَ مُبَٰرَكٌۭ لِّيَدَّبَّرُوٓا۟ ءَايَٰتِهِۦ وَلِيَتَذَكَّرَ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ ٢٩
“Kitab (al-qur’an) yang kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka mentadaburi (merenungi) ayat-ayatnya dan agar orang yang berakal sehat mengambil pelajaran ”. (Shad: 29)
Tadabur atau merenungi makna-makna ayat Al-qu’an akan menjadikan hati kita terbuka untuk menerima kebenaran. Sebagaimana kebalikannya, seorang yang tidak mau mentadabburi Al-qur’an, hatinya akan tertutup dan terkunci. Sehingga susah untuk menerima kebenaran. Allah Ta’ala berfirman, mengancam mereka dalam ayatNya:
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ ٱلْقُرْءَانَ أَمْ عَلَىٰ قُلُوبٍ أَقْفَالُهَآ ٢٤
“..tidaklah mereka menghayati Al-qur’an atau hati mereka sudah terkunci ?! ”. (Muhammad: 24)
Ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah, Abu Abdillah Syamsuddin rahimahullah (Lahir 691H – Wafat 751H ) berkata:
Seandainya manusia mengetahui rahasia yang terdapat dalam membaca Al-Qur’an dengan penuh tadabbur (merenungkan), niscaya mereka akan menyibukkan diri dengannya tanpa selainnya.
Apabila dia membacanya dengan penuh tafakkur, ketika dia melewati sebuah ayat yang dia membutuhkan ayat itu untuk mengobati hatinya, niscaya dia akan mengulang-ulang ayat tersebut walaupun sebanyak seratus kali, walaupun semalam suntuk.
Membaca satu ayat dengan penuh tafakkur dan memahaminya lebih baik dari pada membaca seluruh Al Quran hingga khatam (selesai) namun tanpa merenungkan dan memahaminya, dan yang demikian itu lebih bermanfaat bagi hati dan lebih kuat untuk bisa meraih keimanan dan merasakan manisnya Al Quran.
Demikianlah kebiasaan para salaf. Ada di antara mereka yang mengulang-ulang satu ayat hingga datang waktu subuh. Telah datang dari Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam bahwa beliau mengulang-ulang sebuah ayat hingga shubuh, yaitu firman Allah Ta’ala:
إِن تُعَذِّبْهُمْ فَإِنَّهُمْ عِبَادُكَ ۖ وَإِن تَغْفِرْ لَهُمْ فَإِنَّكَ أَنتَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ ١١٨
“Jika Engkau mengadzab mereka maka sesungguh mereka adalah hamba-hamba-Mu. Jika Engkau mengampuni mereka maka sesungguhnya Engkau Maha Perkasa lag Mah Bijaksana.” (Al Maidah: 118)
Membaca al-Qur’an dengan penuh tafakkur merupakan pengkal kebaikan hati.” (Miftaah Daar as-Sa’adah 1/187)
Marilah baca Al Quran. Fahami arti dan maknanya. Pelajari kandungannya. Dengan demikian, kita bisa mentadabburi/merenungi makna-makna ayat Allah dan menjadi hamba yang memiliki hati yang selalu menerima kebenaran. Wallahu a’lam. IBH.
Sumber: https://islamhariini.com