Bahaya Teman yang Jelek

dosa (2)

Oleh al-Faiz Banjarnegara 4B Takhasus

 

Para pembaca yang semoga dirahmati oleh Allah,

Kehidupan di dunia tidak lepas dari pertemanan. Sebab, kita diciptakan oleh Allah dalam keadaan bersuku-suku. Allah berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا

“Wahai sekalian manusia sesungguhnya kami menciptakan kalian dari kalangan laki-laki dan perempuan. Kami jadikan kalian bersuku-suku dan berkabilah agar kalian saling mengenal.” (QS. al-Hujuraat: 13)

Manusia sangat butuh terhadap orang lain berupa bantuan, jual beli, dan lainya. Karena itulah kita diperintahkan untuk bermuamalah dengan baik kepada sesama manusia sebagaimana yang Rasulullah jelaskan,

وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ»

Dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.

Bahkan kita diperintahkan untuk saling bersaudara. Allah mengatakan,

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ (10)

“Bahwa kaum mukmin itu saling bersaudara.”

Termasuk muamalah adalah pertemanan. Nah, perkara inilah yang diperhatikan oleh Islam, karena hal ini berkaitan dengan agama. Karena baiknya agama seseorang dilihat dari teman dekatnya sebagaimana yang Rasullulah terangkan dalam hadis dari Abu Hurairah,

«الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ»

 “Agama seseorang itu tergantung agama temanya, maka lihatlah kalian siapa yang menjadi teman dekatnya.” (Dihasankan oleh al-Albani)

Bahkan Nabi kita menggambarkan tentang pertemanan yang baik bagaikan berteman dengan penjual minyak wangi dan pertemanan yang jelek seperti berteman dengan pandai besi,

وَمَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ مَثَلُ الْعَطَّارِ إِنْ لَمْ يُحْذِكَ مِنْ عِطْرِهِ عَلَقَكَ مِنْ رِيحِهِ، وَمَثَلُ الْجَلِيسِ السُّوءِ مَثَلُ الْكِيرِ إِنْ لَمْ يُحْرِقْكَ نَالَكَ مِنْ شَرَرِهِ.

“Permisalan teman duduk yang baik seperti berteman dengan penjual minyak wangi. Jikalau ia tidak memberinya minyak wangi, minimal Anda akan mendpat baunya. Permisalan teman duduk yang jelek seperti tukang pandai besi, Anda tidak terkena bara apinya akan tetapi terkena kejelekanya.” (HR. Muslim)

Bahkan salah satu cara ulama mengkritik seseorang adalah dengan melihat teman dekatnya. Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh Abu Hatim ar-Razi rahimahullah,

قدم موسى بن عقبة  الصوري  بغداد فذكر لاحمد بن حنبل فقال انظروا على من نزل والى من يا وى

Tatkala Musa bin Uqbah ash-Shuriy datang ke kota Baghdad. Maka hal ini ditanyakan ke Imam Ahmad, maka beliau mengatakan, “Lihatlah kepada siapa dia singgah dan kepada siapa dia bernaung.”

Karena pertemanan, seseorang bisa terseret kepada kemungkaran. Hal ini seperti yang terdapat di dalam kisah wafatnya Abu Thalib, paman Rasulullah. Dia didatangi oleh Abu Jahl dan salah satu temanya, Nabi pun datang dan mengatakan, “Wahai pamanku, katakan Laa Ilaha illallah, sebuah kalimat yang akan aku jadikan sebagai pembelaan di sisi Allah.” Maka kedua temanya mengatakan, “Apakah engkau akan meninggalkan agama nenek moyang kita.” Nabi pun terus mengulangi kata-kata tersebut akan tetapi temannyalah yang menghalangi untuk bisa mengucapkan kalimat tauhid.

عَنِ ابْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِيهِ قَالَ: لَمَّا حَضَرَتْ أَبَا طَالِبٍ الْوَفَاةُ دَخَلَ عَلَيْهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعِنْدَهُ أَبُو جَهْلٍ وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي أُمَيَّةَ، فَقَالَ «أَيْ عَمِّ، قُلْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ كَلِمَةٌ أُحَاجُّ لَكَ بِهَا عِنْدَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ» فَقَالَ أَبُو جَهْلٍ وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي أُمَيَّةَ: يَا أَبَا طَالِبٍ أَتَرْغَبُ عَنْ مِلَّةِ عبد المطلب؟ فقال: أنا عَلَى مِلَّةِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ،

Dari Ibnu Musayyib dari bapaknya dia mengatakan, Tatkala Abu Thalib menjelang wafatnya masuklah Nabi. Di sisinya ada Abu Jahl dan Abdullah bin Abi Umayyah. Nabi pun mengatakan, “Wahai pamanku, katakanlah Laa ilaha illallah sebuah kalimat yang akan aku jadikan pembelaan di sisi Allah.” Maka kedua temannya mengatakan, “Wahai Abu Thalib, apakah Engkau akan meninggalkan agama Abdul Muthalib?” Hingga akhir hayatnya ia mengatakan aku berada di ataas agama Abdul Muthalib.

Oleh sebab itu, orang-orang yang membangun persaudaraan di dunia selain karena Allah akan menjadi musuh nanti di akherat. Allah berkata,

الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ

“Orang-orang yang saling mencinta pada hari itu sebagian dengan sebagian yang lain akan memusuhi kecuali orang-orang yang bertakwa.”

وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا (27) يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا (28) لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءَنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنْسَانِ خَذُولًا (29)

“Pada hari itu orang-orang zalim menggigit tangannya seraya mengatakan, “Duhai sekiranya aku menjadikan orang yang bersama Rasul sebagai jalan. Duhai sekiranya aku tidak menjadikan fulan sebagai teman. Sungguh dia telah menyesatkan aku dari peringatan yang datang kepadaku. Setan itu terhadap manusia menggembosi.”

Pembaca rahimakumullah…

Oleh karena itu selayaknya bagi kita untuk mengetahui koridor pertemanan di dalam Islam agar persaudaraan kita diridhai oleh Allah. Maka di antara lain,

– Kita mencintai teman kita karena Allah karena ketaatan yang ia lakukan dan kita benci karena Allah dikarenakan kemaksiatan yang ia lakukan.

– Pertemanan kita harus dilandasi dengan keikhlasan kita tidak berteman karena mengharap sesuatu dari teman kita.

– Adanya amar ma’ruf nahi mu’kar di dalam pertemanan.

– Saling menasihati di dalam pertemanan.

– Saling mengalah serta menjauhi sebab perselisihan.

– Memiliki sifat pemaaf apabila teman kita terjatuh ke dalam kesalahan.

Allah berkata,

وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)

“Hendaknya kalian saling berwasiat kepada kalian dengan kebenaran dan saling mewasiatkan kalian dengan kesabaran.”

Semoga dengan tulisan ini bisa menjadi bekal pertemanan kita dan menjadi sebab keridhaan Allah. Amiin.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.