Bahaya miras bagi seorang hamba
Oleh Ahmad Hidayat Sukoharjo Takhasus
Imam al-Bukhari rahimahullah meriwayatkan dalam kitab shahihnya bahwasannya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ: أَنْ يُرْفَعَ العِلْمُ وَيَثْبُتَ الجَهْلُ، وَيُشْرَبَ الخَمْرُ، وَيَظْهَرَ الزِّنَا
“Di antara tanda hari kiamat adalah diangkatnya ilmu, kejahilan merajalela, khamer (minuman memabukkan) dikonsumsi, perzinaan di mana-mana.” (HR. al-Bukhari no. 80)
Di dalam hadits ini Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan di antara tanda hari kiamat adalah dikonsumsinya minuman keras, sampaipun seorang yang menginginkan keselamatan agamanya terkena dampak negatif dari hal tersebut.
Bahaya minuman keras
Bagaimana tidak, apabila minuman terlarang itu berusaha dilegalkan maka kebanyakan orang akan terkena dampaknya. Realita membuktikan, tingkat kekerasan yang terjadi di tanah air tidak lepas dari minuman beralkohol tersebut.
Secara naluri yang bersih, orang pasti menilai bahwa minuman tersebut adalah minuman yang memiliki banyak dampak negatif bagi tubuh. Lebih dari itu, syariat Islam telah melarang keras. Sebagaimana Allah memerintahkan para hamba-Nya untuk menjauhi minuman keras tersebut. Allah ta’ala berkata:
يا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصابُ وَالْأَزْلامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Wahai orang-orang beriman, sesungguhnya minuman keras, berjudi, (menyembelih untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah adalah najis dan termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu, agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS. al-Maidah: 90)
Bahkan Allah menyebutkan didalam ayat selanjutnya bahwasannya minuman keras adalah sumber kerusakan. Allah ta’ala berkata:
إِنَّما يُرِيدُ الشَّيْطانُ أَنْ يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَداوَةَ وَالْبَغْضاءَ فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَعَنِ الصَّلاةِ فَهَلْ أَنْتُمْ مُنْتَهُونَ
“Sesungguhnya syaitan itu bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kalian lantaran minuman keras dan berjudi. Dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan melaksanankan shalat, maka berhentilah kamu (dari mengerjakan itu).” (QS. al-Maidah: 91)
Ta’awun di atas kebaikan
Seorang muslim akan menjauhi perbuatan jelek tersebut dan mengingatkan saudaranya apabila melakukannya. Bukan malah sebaliknya, mendukung atau bahkan memproduksi minuman keras. Hendaknya dia menginginkan agar keluarga dan negerinya terselamatkan dari berbagai musibah yang melanda.
Jangan sampai Allah menurunkan adzab-Nya, kerena kita tidak peduli terhadap perintah dan larangan-Nya. Tidakkah kita semua sadar, bahwa pandemi ini adalah ujian dari Allah. Apakah kita akan menambah musibah dengan melegalkan minuman keras?
Apakah dengan alasan meningkatkan perekonomian, kemudian berani melanggar larangan Allah? Bukankah kunci perbendaharaan bumi di tangan Allah, bukankah kemakmuran sebuah negeri tergantung dengan kesholehan para penduduknya. Allah Ta’ala berkata:
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنا عَلَيْهِمْ بَرَكاتٍ مِنَ السَّماءِ وَالْأَرْضِ
“Seandainya penduduk bumi itu beriman dan bertakwa, pasti akan Kami bukakan untuk mereka keberkahan dari langit dan bumi.” (QS. al-‘Araf: 96)
Penutup
Semoga Allah memberikan taufik kepada pemerintah kita dan memberikan keselamatan pada negeri ini dari berbagai mala petaka dan musibah yang menimpa. Amin