Edukasi Penyembelihan Hewan Kurban Ma’had Minhajul Atsar
Oleh Tim Reportase
Malam telah tiba, matahari telah kembali ke peraduannya. Muncul bulan tuk menggantikannya. Semua santri menghela nafas berhenti dari aktifitasnya. Namun, terlihat di pojok sana tim kegiatan Hari Tasyrik menempel pengumuman di mading santri. Sebuah lembaran yang membuat perhatian para santri tertuju ke sana dan langsung membacanya.
Ternyata pengumuman itu adalah informasi bahwa esok hari tepat pukul 07.30 akan diadakan giat edukasi penyembelihan hewan kurban. Semua santri kembali ke asrama penginapan membawa pertanyaan, bagaimana dan seperti apa sih kegiatan tersebut? Karena kegiatan ini merupakan kegiatan perdana di ma’had kami, sehingga para santri pun begitu penasaran dengan kegiatan inspiratif ini.
Pembagian Tugas
Selasa pagi, 11 Dzulhijjah 1445H, saat kesunyian menyelimuti santri. Masing-masing beraktifitas sesuai kehendak pribadi. Tiba-tiba muncul suara dari toa sumber informasi, “Diharapkan kepada seluruh santri untuk berkumpul di depan kantor Takhasus. Karena akan diadakan pembekalan global terkait kegiatan edukasi.”
Tak butuh waktu lama, segenap santri Takhasus sudah berbaris rapi dan siap mendengarkan sang pembicara.
Intinya, bahwa setelah makan pagi akan dimulai edukasi yang bertempat di Ma’had Dua dan akan dihadiri oleh santri dari lembaga Tahfizh, Takmili, dan Takhasus. Untuk teknis pembagian, maka kelas 1 Takhasus diamanahkan untuk mengurus 9 ekor kambing. Adapun santri kelas 2 Takhasus diamanahi mengurus seekor sapi.
Kegiatan Edukasi Sapi
“Kenapa Ma’had memilih sapi Bali? Karena sapi Bali cenderung memiliki tulang yang kecil dan daging yang banyak…” Ujar pembimbing sembari mendekati sapi yang akan dijadikan edukasi penyembelihan. Rupanya sejak awal tadi setelah pembagian tim kerja, pembimbing langsung memutuskan memulai edukasi agar tidak terlalu siang dan lama.
Tim pembimbing begitu semangat dalam mengajarkan berbagai cara dan tips. Dimulai dari cara mengasah pisau, menggiring sapi, menjatuhkannya, menguliti hingga proses pemotongan daging dengan benar. Begitu pula santri kelas 2 Takhasus begitu antusias dalam memperhatikan penjelasan serta praktiknya. Mereka betul-betul sadar bahwa ilmu seperti ini jarang dan langka, walau di luaran sana.
Entah kapan, mereka bisa mendapatkan kesempatan seperti ini untuk kali yang kedua. Alhamdulillah berkat pertolongan Allah Ta’ala kemudian antusias petugas -yang tak lain adalah tim santri sendiri- kegiatan behasil tuntas terselesaikan di waktu salat Zuhur dengan sempurna.
Edukasi Kambing
Tak kalah serunya juga adalah edukasi kambing. Walau memang terjadi sedikit kendala. Di awal, edukasi jatuh pada jam 08.00 WIB, namun karena satu dan lain hal akhirnya baru bisa dimulai setelah Zuhur. Namun ini semua sama sekali tidak mengurangi antusias santri kelas 1 Takhasus. Bahkan mereka begitu sangat tinggi antusiasnya dalam mendengarkan materi dan langsung mereka praktikkan.
Dimulai dari cara menyembelih kambing, menguliti dan memotong dagingnya dengan benar. Mereka selesaikan dengan begitu cepat. Di waktu ‘Ashar, semua telah terselesaikan sebagaimana mestinya.
Penutupan
Harapannya, bagi kaum muslimin ahlussunnah salafiyyin untuk selalu semangat dalam melakukan apa yang bermanfaat untuk dirinya maupun sekitarnya. Baik itu urusan duniawi maupun agama. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam sahihnya dari sahabat Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ
“Bersemangatlah dalam mengerjakan berbagai hal yang bermanfaat untukmu.” (HR. Muslim)
Kami haturkan terima kasih sebesar-besarnya kepada asatidzah yang telah begitu semangat dalam mengedukasi kami para santri dan mengajarkan hal-hal yang begitu berharga. Agar santrinya bermanfaat di masa depan nanti, baik untuk pribadi maupun salafiyyin umumnya. Semoga menjadi pemberat mizan kebaikan mereka di akhirat kelak. Amiin.
Penulis: Mu’awiyah Ciamis, 2A Takhassus