Gempa, teguran untuk kita semua

 

Oleh Abu Abdillah Anton Purbalingga

 

Tepat pukul 14.00 WIB, pada hari Sabtu, 27 Sya’ban 1442 H/10 April 2021 M terjadi gempa di pondok kami. Ternyata gempa ini bersumber di 82 km barat daya kabupaten Malang Jatim dengan kekuatan 6,7 SR.

Gempa ini sangat terasa bagi para santri Minhajul Atsar Jember. Sebagian besar kami sedang istirahat siang, tatkala gempa terjadi, para santri segera keluar dari kamarnya menuju jalan-jalan.

 

Hikmah dari gempa 

Terlihat kecemasan pada wajah para santri, karena di antara tujuan gempa bumi adalah membuat takut manusia. Namun hanya orang-orang berakal yang dapat mengambil pelajaran di setiap musibah yang menimpanya. Allah Ta’ala berfirman:

وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ

“Hanya orang-orang berakal yang dapat mengambil pelajaran.” (QS. Al-Baqarah: 269)

 

Gempa bumi karena takdir Allah

Allah Ta’ala telah menerangkan bahwa gempa bumi terjadi dengan takdir-Nya, sebagaimana firman-Nya:

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ

“Tidak ada bencana yang menimpa di bumi dan pada dirimu melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh al-Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS. al-Hadid: 22)

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

“Tidak ada musibah yang menimpa seorang, kecuali dengan izin Allah. Barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. At-Taghabun: 11)

 

Gempa disebabkan dosa

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman:

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ

“Musibah apa pun yang menimpamu tidak lain disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (Asy-Syura: 30)

وَمَا كَانَ رَبُّكَ لِيُهْلِكَ الْقُرَى بِظُلْمٍ وَأَهْلُهَا مُصْلِحُونَ

“Rabbmu sekali-kali tidak akan membinasakan suatu negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Hud: 117)

 

Gempa, rahmat bagi kaum mukminin

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ: المَطْعُونُ، وَالمَبْطُونُ، وَالغَرِيقُ، وَصَاحِبُ الهَدْمِ، وَالشَّهِيدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ

“Para syuhada itu ada lima golongan: yang terkena tha’un (penyakit karena bakteri pada tikus), penyakit perut, tenggelam, terkena reruntuhan, dan yang syahid di jalan Allah.” (Muttafaqun ‘laihi)

Dari hadits di atas, dapat diambil faedah bahwa orang yang mati karena tertimpa reruntuhan (akibat gempa) menjadi syahid di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

 

Gempa, peringatan bagi yang jauh dari syariat Allah

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

أَوَلَا يَرَوْنَ أَنَّهُمْ يُفْتَنُونَ فِي كُلِّ عَامٍ مَرَّةً أَوْ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ لَا يَتُوبُونَ وَلَا هُمْ يَذَّكَّرُونَ

“Tidakkah mereka (orang-orang munafik) memerhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, kemudian mereka tidak bertaubat dan tidak pula mengambil pelajaran?” (QS. At-Taubah: 126)

 

Penutup

Demikianlah pembahasan kali ini, adapun orang yang mengatakan bahwa gempa itu hanya bersifat alami dan terjadi dengan sendirinya, maka dia telah ingkar terhadap ayat-ayat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Semoga Allah memberikan taufik-Nya kepada kita untuk kembali kepada-Nya. Amin

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.