Hadapi ujian dengan kesabaran!

 

Oleh Ali Masykur Brebes Takhasus

 

Kehidupan sehari-hari tentu tak luput dari ujian dan cobaan, baik ujian itu dari diri sendiri, keluarga, maupun teman. Banyak manusia yang mengeluh dalam menghadapi ujian dan cobaan. Namun bagaimanakah bimbingan Islam dalam menghadapinya? Berikut ini, kami sajikan pembahasannya.

 

Ujian, menguji keimanan

Allah Subhanahu wa Ta’ala katakan,

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا

“Dialah Dzat yang telah menciptakan kehidupan dan kematian untuk menguji siapa di antara kalian yang paling baik amalannya.” (QS. al-Mulk: 2)

Imam as-Sa’dy rahimahullah menjelaskan ayat di atas:

أي: أخلصه وأصوبه، فإن (1) الله خلق عباده، وأخرجهم لهذه الدار، وأخبرهم أنهم سينقلون منها، وأمرهم ونهاهم، وابتلاهم بالشهوات المعارضة لأمره،

“Yaitu yang paling ikhlas dan paling mencocoki sunnah. Allah Ta’ala menciptakan hamba-hamba-Nya, mengeluarkan mereka ke dunia, mengabarkan bahwasanya mereka akan berpindah dari dunia ke negeri akhirat, memberi perintah dan larangan, menguji mereka dengan berbagai syahwat yang bertentangan dengan perintah-Nya.”

فمن انقاد لأمر الله وأحسن العمل، أحسن الله له الجزاء في الدارين، ومن مال مع شهوات النفس، ونبذ أمر الله، فله شر الجزاء.

“Barangsiapa yang melaksanakan perintah Allah dan beramal dengan sebaik-baiknya, maka Allah akan membalas mereka dengan sebaik-baik balasan di dua negeri (dunia dan akhirat). Barangsiapa yang condong kepada syahwat dirinya dan melanggar perintah Allah, maka baginya sejelek-jelek balasan.” (Tafsir as-Sa’dy)

 

Sabar, solusi ketika ujian menyambar

Sabar adalah seorang  menahan dirinya dari tiga perkara:

  1. Menahan diri untuk tetap menjalankan ketaatan kepada Allah.
  2. Menahan diri dari bermaksiat kepada-Nya.
  3. Menahan diri dari mengeluh terhadap takdir Allah yang menyakitkan.

 

Penjelasan 3 pokok kesabaran

  1. Bersabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah

Ketaatan akan memberatkan jiwa dan menyulitkan dirinya, oleh karenanya dibutuhkan kesabaran dan pertolongan dari Allah. Sebagaimana firman-Nya,

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah dan kuatkanlah kesabaran kalian dan tetaplah kalian bersiap siaga di perbatasan negeri kalian. Mudah-mudahan kalian beruntung.” (QS. Ali Imran: 200)

  1. Bersabar meninggalkan larangan Allah

Seorang hamba melawan hawa nafsunya dari segala yang dilarang oleh Allah, ini akan memberatkan jiwa. Apalagi jiwa senantiasa mengajak kepada kejelekan, sebagaimana sabda Nab shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Sesungguhnya nafsu akan senantiasa mengajak kepada kejelekan kecuali yang dirahmati oleh Allah.”

  1. Bersabar terhadap takdir Allah yang menyakitkan

Dikarenakan takdir Allah yang menimpa seorang hamba, memiliki dua macam:

  1. Takdir baik: manusia senang apabila menimpanya, maka dibutuhkan rasa syukur atas nikmat tersebut.
  2. Takdir buruk: takdir jenis ini membutuhkan kesabaran, karena kebanyakan manusia berkeluh kesah ketika menimpanya.

 

Kesabaran sebaik-baik pemberian

Kesabaran merupakan sebaik-baik pemberian, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

 وَمَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنْ الصَّبْرِ

“Dan tidak ada perkara yang lebih baik dan lebih lapang dari pada kesabaran.” (HR. Muslim no. 1053)

Seorang yang berhias dengan sifat sabar -bi’idznillah- akan mudah melewati dan menghadapi berbagai ujian dan cobaan. Bahkan sabar merupakan keistimewaan seorang mukmin dan termasuk ciri khas yang melekat pada dirinya, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

“Sungguh mengagumkan urusan seorang mukmin, karena seluruh urusannya baik dan tidak ada seorang pun yang mendapatkanya kecuali seorang mukmin. Jika ia diberi maka dia bersyukur, maka itulah yang terbaik baginya. Apabila dia tertimpa musibah, maka ia bersabar dan itu baik baginya.” (HR. Muslim no. 2999)

 

Kesimpulan

Maka pada intinya sabar adalah perkara yang sangat dibutuhkan bagi seorang hamba dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan berbagai ujian dan cobaan. Walaupun terasa berat pada jiwa, namun ingatlah berbagai keutamaan sabar yang akan menghilangkan seluruh kepenatan yang dirasa.

Marilah kita berhias dengan sifat sabar, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memudahkan kita untuk mengaplikasikannya pada kehidupan kita sehari-hari. Amin

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.