UAS Genap Takhasus 1443 H, Waktunya Kejar Prestasi
Oleh Tim Jurnalistik Santri
Sesaat setelah azan usai, keheningan memenuhi langit-langit masjid. Tak lama, para jamaah berdiri, mencari posisi masing-masing. Tanpa suara tanpa kata, mereka sudah dalam formasi salat sunnah qabliyyah. Keheningan masih berlanjut.
Selesai salat, masih dalam suasana hening, sebagian mengangkat tangan menengadah sekhusyuk-khusyuknya. Sebagian mengeluarkan mushaf kecil dari saku, atau meraih mushafnya di meja depan. Sejurus kemudian, suara lantunan Kalam Ilahi memecah keheningan. Sebagian lagi memilih membaca kitab dan buku catatan mereka.
Kali ini bukan hanya santri Takhasus saja yang membaca kitab atau menulis di antara azan dan ikamah, pemandangan serupa banyak juga dijumpai dari santri Tahfizh yang biasanya lebih memilih kesempatan antara azan dan ikamah untuk membaca al-Quran.
Persiapan Perangkat UAS
Inilah detik-detik menuju UAS Genap Takhasus di tahun ini. Beberapa jam setelah salat subuh nanti, jadwal pertamanya akan tiba.
Di depan sana, dua meja taklim telah terbungkus rapi oleh taplak hijau indah. Mirip ketika hendak diselenggarakan muhadharah telekonferensi bersama masyaikh.
Tiga belas papan penunjuk denah duduk peserta ujian juga telah terpasang, berikut enam belas nomor dinding petunjuk denah duduk santri yang menempel di dinding utara masjid. Menjadi pemandangan khas Ketika ujian berlangsung. Papan denah duduk dan poster nomor itu akan menuntun peserta untuk duduk di posisi yang ditetapkan sesuai denah.
Baca Juga: Hari Tenang Sebelum UAS, Tegang dan Mengharukan
Detik-Detik Menuju UAS
Bakda subuh, panitia UAS dan Tim Kantor Takhasus langsung menyiapkan hal-hal yang diperlukan untuk ujian nanti. Sedangkan para santri dibiarkan memanfaatkan waktu yang tersisa untuk mengulang-ulang kembali materi yang akan diujikan pagi ini.
Wajah-wajah semangat, antusias, tapi juga cemas. Semangat menghadapi tantangan ujian, antusias menjemput hasil yang baik insyaAllah, namun cemas jika ternyata tidak sesuai keinginan. Namun mereka tetap yakin, apa pun hasilnya, itulah yang terbaik dan sesuai dengan perjuangan mereka.
Keberhasilan merupakan karunia dari Allah yang harus disyukuri, dan sebuah prestasi yang harus ditingkatkan. Harapannya menjadi motivasi bagi saudaranya yang tertinggal. Adapun yang gagal, maka itulah sebuah koreksi, atas apa yang dia lakukan selama ini. Bagaimana, permasalahan yang baru beberapa waktu lalu telah ia pelajari hukumnya tapi hari ini dia lupa? Besok-besok, dia harus lebih bersemangat, terpacu untuk lebih banyak belajar dan menghafal.
Hari Pertama UAS Genap Takhasus
Hari pertama UAS jatuh di tanggal 2 Ramadan 1443 H atau 4 April 2022 M dan akan berakhir empat hari setelahnya. Ujian untuk Lembaga Takhasus dan Takmili ini bertempat di masjid dan terbagi menjadi dua sesi. Sesi pertama mulai pada pukul 06.30 sampai pukul 08.00. Adapun sesi kedua mulai pada pukul 09.00 sampai pukul 10.30. Sedangkan Lembaga Tahfizh, baru akan memulai ujian beberapa hari setelah usainya UAS Takhasus.
Artikel Kami: Nasehat Emas Menyambut Bulan Suci Ramadan
Penulis: Mushab Klaten, Takhasus