Hambar saat Beramal?
Ketaatan dan ibadah adalah hubungan terindah antara seorang hamba dengan Allah. Di saat itulah, ia bermunajat kepada Rabb-nya, Pencipta-nya, Pengatur-nya, yang menghidupkan dan yang mematikan dirinya, serta yang akan membangkitkannya di akherat kelak.
Hanya saja, pernahkan Anda beribadah, tapi tidak merasakan manisnya ibadah itu? Ada apa gerangan dengan ibadah kita? Dengarkan nasehat di bawah ini.
Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyah berkata, aku mendengar Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata,
إذا لم تجد للعمل حلاوة في قلبك وانشراحا، فاتهمه، فإن الرب تعالى شكور. يعني أنه لا بد أن يثيب العامل على عمله في الدنيا من حلاوة يجدها في قلبه. وقوة انشراح وقرة عين فحيث لم يجد ذلك فعمله مدخول.
[مدارج السالكين ٦٨/٢]
Jika kamu tidak mendapati kenikmatan dan kelapangan dalam hatimu saat beribadah, maka ragukanlah kebenaran amalanmu itu (keikhlasannya maupun kecocokannya dengan sunnah Nabi)!
Karena Allah ta’ala itu Syakur (Maha membalas amalan), yakni Dia pasti memberikan ganjaran kepada orang yang telah beramal kebaikan berupa kelezatan yang dia dapati dalam hatinya demikian juga kuatnya kelapangan jiwa dan ketentraman hati.
Namun ketika dia tidak mendapatinya, maka ada cacat pada amalannya.
Sumber: Madarijus Salikin 2/68