Pesantren tempat paling aman, insyaallah
Oleh Muhammad Iffi 3A Takhasus
Aku Suka Tinggal di Pondok
Sudah hampir satu tahun kita melalui masa-masa yang berat. Wabah Covid yang melanda belum juga berakhir. Waktu yang panjang ini tentu membuat banyak orang merasa bosan. Hanya ilmu dan iman, itulah yang akan melawan kejenuhan tersebut.
Kehidupan Santri
Para santri yang telah lama tidak merasakan liburan ke rumah, mungkin juga menjadi bosan karenanya. Mereka tentu memendam rindu, menantikan kapan waktunya bisa kembali ke kampung halaman, bertemu dengan orang tua dan sanak kerabat yang amat mereka sayangi. Hanya saja, kami yakin para santri yang semangat belajar dan memanfaatkan waktu untuk ibadah dan murajaah, mereka akan mudah menghadapinya.
Bukan hanya santri, para asatidzah pun juga merasakan rindu terhadap kerabat maupun orang tua mereka yang kebanyakannya telah renta, dan sangat membutuhkan bantuan dari anaknya.
Mujahadah Menghadapi Musibah
Namun apa daya, kondisi wabah yang semakin memburuk, membuat asatidzah dan pengurus di mahad ini terus berusaha sekuat tenaga, untuk mempertahankan santrinya agar tidak pulang. Hal ini sesuai bimbingan pemerintah, syariat, dan juga teknis maupun medis.
Jika dahulu kita mendengar bahwa Covid ini menimpa orang-orang yang jauh dari kita, sekarang virus ini telah berada di ‘teras rumah’ kita. Ya, Covid semakin dekat. Semoga wabah ini tidak menimpa kita, teman maupun keluarga kita. Waliyadzubillah wa nas-alullah as-salamah wal-‘afiyah.
Seorang santri yang cerdas dan berakal, serta bisa menimbang maslahat dan mafsadat sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah, ketika ia mengerti tentang kondisi Covid-19 yang sedemikian rupa, pasti ia akan berpikir, bahwa pondok adalah tempat terbaik dan paling aman baginya, InsyaAllah.
Memang, sebanyak 1 juta lima ratus ribu vaksin merek sinovac telah didatangkan ke Indonesia. Namun, jumlah itu masih sangat kecil untuk seluruh rakyat nusantara ini. Ditambah, gelombang vaksin berikutnya baru akan datang awal tahun depan nanti. Nah, selama vaksin itu belum sampai kepada kita, bukankah kita sudah mengerti bahwa vaksin terbaik adalah disiplin protokol kesehatan (prokes)? Diantara prokes tersebut adalah agar kita tetap di rumah (pondok). Maka marilah kita gunakan vaksin tersebut untuk melindungi diri kita, biidznillah.
Kondisi Covid-19 yang sampai sekarang masih terus mengalami peningkatan dan belum kunjung reda. Harapannya, kita semakin waspada akan datangnya virus tersebut menimpa kita. Di sisi lain kita juga bersyukur bisa tinggal di mahad ini selama pandemi, dan berterima kasih kepada asatidzah serta siapapun yang telah berjuang untuk mempertahankan kita di sini.
لَا يَشْكُرُ اللَّهُ مَنْ لَا يَشْكُرُ النَّاسَ
“Tidak akan bersyukur kepada Allah orang yang tidak berterima kasih kepada manusia.” (HR. al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad)
Penutup
Akhir kata, kita tentu paham bahwa para asatidzah mengerti kondisi dan perasaan para santri, tidak mungkin mereka terbetik untuk menekan dan mencelakakan santrinya. Justru rasa sayang yang ada pada mereka, itulah yang mendasari keputusan ditiadakannya pulang ke rumah bagi para santri. Cukup sekian, semoga bermanfaat.
MasyaAllah.memang pondok tempat paling aman INSYAALLAH.
Jazakallahukhairon..ustadz muhammad
Insya Allah, semoga Allah jaga dan lindungi.
Semuanya dengan izin Allah ta’ala
Semoga Alloh sll mnjaga pondok ahlu sunnah sbg t4 pr penerus estafet dakwah ilalloh
Amiin ya Rabbal ‘alamin