Ilmu sebagai jalan penentu
Oleh Umar Padang Pra Tahfidz
Harta, jika tidak bermanfaat bagi pemiliknya, pasti akan merugikannya. Demikian juga ilmu, kekuasaan dan kemampuannya. Jika tidak bermanfaat bagi pemiliknya, pasti akan mendatangkan mudhorot (petaka) baginya.
Manusia yang paling beruntung adalah yang menjadikan semua itu sebagai sarana menuju keridhoan Allah Ta’ala dan negeri akhirat. Dan itulah yang bermanfaat untuknya.
Adapun manusia yang paling merugi adalah mereka yang menjadikannya sebagai sarana untuk memuaskan hawa nafsunya, syahwat (keinginan jiwa) dan berbagai tujuan duniawi. Akhirnya ia merugi di dunia dan akhirat.
Bimbingan dan solusi Nabi
Nabi shallallahu alaihi wa sallam telah mengajarkan kita do’a yang sangat bermanfaat, hendaknya bagi setiap muslim untuk senantiasa mengulang-ulangnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
اللَّهُمَّ إنِّي أَسْأَلُكَ عِلْماً نَافِعاً، وَرِزْقاً طَيِّباً، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
“Ya Allah, aku meminta kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amalan yang diterima.” (HR. Ahmad 6/322 dan Sunan Ibnu Majah no. 925)
Penutup
Hendaknya kita senantiasa menggantungkan keberhasilan dan usaha kita hanya kepada Allah. Senantiasa merasa takut dan tidak merasa aman dari berbagai ujian dan cobaan. Mudah-mudahan Allah menggolongkan kami termasuk orang-orang yag beruntung dan bahagia di dunia dan akhirat. Amin