Jadilah Anak Akhirat!
Ternyata akherat itu memiliki anak, maksudnya pengikut. Dunia juga demikian. Ia memiliki pengikut. Siapa saja anak akherat dan anak dunia? Simak nukilan Imam Ahmad bin Hanbal dalam Kitab az-Zuhud hal 107.
عَنْ عَلِيٍّ بن أبى طالب رضي الله عنه قَالَ: «إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمُ اثْنَتَيْنِ طُولُ الْأَمَلِ وَاتِّبَاعُ الْهَوَى، فَأَمَّا طُولُ الْأَمَلِ فَيُنْسِي الْآخِرَةَ وَأَمَّا اتِّبَاعُ الْهَوَى فَيَصُدُّ عَنِ الْحَقِّ، أَلَا وَإِنَّ الدُّنْيَا قَدْ وَلَّتْ مُدْبِرَةً وَالْآخِرَةُ مُقْبِلَةٌ وَلِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا بَنُونَ فَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الْآخِرَةِ وَلَا تَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الدُّنْيَا فَإِنَّ الْيَوْمَ عَمَلٌ وَلَا حِسَابَ وَغَدًا حِسَابٌ وَلَا عَمَلَ»
Sahabat Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata, “Sunguh perkara yang paling aku takutkan ialah mengikuti hawa nafsu dan panjang angan-angan, adapun mengikuti hawa nafsu akan menghalangi seseorang mendapatkan kebenaran, sedangkan panjang angan-angan menyebabkan seseorang lupa akan akhiratnya.
Ketahuilah! Sesungguhnya dunia itu telah pergi berlalu dan akhirat itu datang semakin mendekat, masing-masing dari keduanya memiliki anak-anak. Maka, jadilah kalian termasuk anak-anak akhirat dan janganlah menjadi anak-anak dunia. Sesungguhnya hari ini adalah hari untuk beramal, tanpa ada perhitungan, sedangkan di akhirat adalah hari perhitungan bukan beramal.”
Sumber: Kitab az-Zuhud karya Imam Ahmad Ibnu Hanbal hal 107.