Karya Santri Takmili di Masa Pandemi

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa Pandemi tidak berarti cuti. Pandemi tak bermakna berhenti. Bahkan, di masa pandemi, seseorang dituntut untuk lebih lagi; lebih kreatif, produktif, thalabul ilmi, bersabar, bersyukur dan seterusnya.

Prinsip ini alhamdulillah diterapkan oleh santri-santri Program Takmili Ma’had Minhajul Atsar Jember kelas 1B. Dengan segala keterbatasan, mereka tetap berusaha berbuat; dengan saling menasehati dan terus berkarya.

 

Ya, Ammar at-Tamimi, Faiz Adikara, Muhammad Yusuf Mukarromah, Muhammad Baabdullah dan tim yang lain bekerja keras menerbitkan mading Takmili 1 dengan nama al-Fursan.

Walaupun masih di jenjang awal belajar, tetapi tidak membuat mereka berkecil hati. Sekalipun tampilannya tidak sebagus Mading at-Tibyan Thullab Takhasus, tetapi mereka tidak berhenti.

 

Mereka sadar, bahwa ini adalah proses belajar.

Berapa banyak dari kesederhanaan akan lahir keluarbiasaan, insyaallah.

Selamat membaca Mading al-Fursan persembahan Takmili 1B.

 

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.