Kebenaran Hanya untuk Orang Kaya – Mengenal Karakter Jahiliah (Bag. 8)
Oleh Hasan Hafidzi Jember, Takmili
Masih dalam rangkaian mengenal karakter Jahiliah, di antaranya adalah mengagungkan dunia yang mereka miliki. Orang yang memiliki kelebihan dunia, di sisi mereka adalah orang mulia. Adapun orang yang tidak memiliki kedudukan dunia, maka mereka anggap rendah dan remeh.
Sampai-sampai, kaum Jahiliah mengukur bahwa kebenaran hanyalah berada pada orang-orang yang memiliki kedudukan dunia. Padahal kebenaran dan hidayah hanyalah Allah yang berhak memberikannya kepada siapa yang Ia kehendaki.
“Yang Pantas Menjadi Nabi Hanya Orang Kaya.”
Kaum Jahiliah menganggap bahwa kenabian, yang berhak mengembannya hanyalah orang-orang yang terhormat dan kaya, tidak berhak bagi orang-orang yang miskin. Kaum Jahiliah berkata, “Allah tidak mendapati seorang untuk dijadikan Rasul kecuali seorang anak yatim dari keluarga Abu Thalib?!” Yang mereka maksud adalah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Allah Taala pun berfirman:
وَقَالُوا لَوْلَا نُزِّلَ هَذَا الْقُرْآنُ عَلَى رَجُلٍ مِنَ الْقَرْيَتَيْنِ عَظِيمٍ
“Dan mereka berkata, ‘Seandainya (al-Qur’an) turun kepada salah seorang mulia dari dua kota ini.” (QS. az-Zukruf: 31)
Dua kota yang di atas maksudnya adalah Makkah dan Taif, adapun lelaki yang mereka maksud adalah al-Walid bin Mughirah yang ada di Makkah dan Habib bin Amr ats-Tsaqafi yang ada di Taif.
Kaum Jahiliah mengatakan: “Seandainya risalah kenabian diberikan kepada salah seorang dari dua lelaki ini, tentu lebih pantas menerimanya. Adapun diberikannya risalah kenabian kepada seorang fakir dan yatim (Muhammad), ini tidak layak dan berhak.”
Baca Juga: Angan-Angan Kosong Yahudi – Mengenal Karakter Jahiliah (Bag. 6)
Bantahan Allah dalam Al-Quran
Maka Allah Taala bantah anggapan mereka di dalam firman-Nya:
أَهُمْ يَقْسِمُونَ رَحْمَتَ رَبِّكَ
“Apakah mereka yang membagi-bagikan rahmat Rabbmu?!” (QS. az-Zukhruf: 32)
Hakikatnya kaum Jahiliah tidak merasa puas dengan pembagian keutamaan yang Allah berikan, padahal Allah lebih mengetahui yang berhak menerimanya.
اللَّهُ أَعْلَمُ حَيْثُ يَجْعَلُ رِسَالَتَهُ
“Allah lebih mengetahui tatkala Dia memberikan risalah kenabian.” (QS. al-An’am: 124)
Demikianlah di antara perangai kaum Jahiliah. Dengan mengenal karakter jahiliah, semoga Allah menyelamatkan kami dan pembaca sekalian darinya.
Artikel kami: Apa Itu Jahiliah? Siapa Saja Ahlul Jahiliah?