Kedudukan Nabi Isa di Dalam Islam (Bag. 1)
Mukadimah
Segala puji bagi Allahl, semoga shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah n, keluarga, para sahabat, serta orang-orang yang mengikuti petunjuk beliau.
Amma ba’du:
Sudah menjadi keyakinan yang pasti di setiap umat, bahwa Allah satu-satunya Sang Pencipta alam semesta ini; langit dan buminya, serta seluruh yang ada di antara dan di dalam keduanya, mulai dari malaikat, jin, sampai manusia.
Dia lah Yang Mengurus dan Mengatur jagat raya ini, segala sesuatu yang ada di alam ini tunduk di bawah kehendak dan kekuasaan-Nya. Walau demikian, Allahl selalu memeliharanya dengan kelembutan, kasih sayang, dan penuh bijaksana.
Allahl memberikan tugas kepada makhluk yang memiliki akal untuk beribadah serta taat terhadap perintah-Nya, inilah alasan utama mereka diciptakan. Sebagaimana Allahl mengatakan:
وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِيَعۡبُدُونِ ٥٦ مَآ أُرِيدُ مِنۡهُم مِّن رِّزۡقٖ وَمَآ أُرِيدُ أَن يُطۡعِمُونِ ٥٧ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلرَّزَّاقُ ذُو ٱلۡقُوَّةِ ٱلۡمَتِينُ ٥٨ﵠ
“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku. Aku tidak menginginkan rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menginginkan supaya mereka memberi-Ku makan. Sesungguhnya Allah Maha Pemberi rezeki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.” (Adz-Dzariyat: 56-58)
Demi memperlancar tugas ibadah tersebut, Allahl membekali mereka dengan fitrah yang lurus dan akal yang mampu menjangkau serta memahami sebuah perkara. Allahl juga menundukkan semua yang ada di langit dan bumi untuk mereka.
Setiap kali Iblis beserta bala tentaranya berusaha memalingkan dari tujuan utama penciptaan tersebut kepada perbuatan syirik, menyembah dirinya, dan keluar dari jalan yang lurus, Allahl mengutus para rasul yang mulia kepada mereka.
Islam Adalah Agama Semua Rasul
Penghulu para rasul yang mulia tersebut adalah rasul ulul ‘azmi; Nabi Muhammad, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi ‘Isa, dan Nabi Nuh –shalawat serta salam termulia untuk mereka-. Allah lberfirman:
شَرَعَ لَكُم مِّنَ ٱلدِّينِ مَا وَصَّىٰ بِهِۦ نُوحٗا وَٱلَّذِيٓ أَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡكَ وَمَا وَصَّيۡنَا بِهِۦٓ إِبۡرَٰهِيمَ وَمُوسَىٰ وَعِيسَىٰٓۖ أَنۡ أَقِيمُواْ ٱلدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُواْ فِيهِۚ كَبُرَ عَلَى ٱلۡمُشۡرِكِينَ مَا تَدۡعُوهُمۡ إِلَيۡهِۚ ٱللَّهُ يَجۡتَبِيٓ إِلَيۡهِ مَن يَشَآءُ وَيَهۡدِيٓ إِلَيۡهِ مَن يُنِيبُ
“Dia mensyariatkan bagi kalian agama yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh, begitu pula yang Kami wahyukan kepadamu dan yang Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa, dan ‘Isa, yaitu: Laksanakanlah (syariat) agama dan janganlah kamu berpecah belah di dalamnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Dan Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang mau kembali (kepada-Nya).” (Asy-Syura: 13)
Seluruh rasul, termasuk para penghulu mereka yang telah disebutkan, satu-satunya agama mereka hanyalah Islam, mereka tidak memiliki agama selainnya. Allahl mengatakan:
إِنَّ ٱلدِّينَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلۡإِسۡلَٰمُۗ
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam.” (Ali ‘Imran: 19)
Allahl juga berfirman:
وَمَن يَبۡتَغِ غَيۡرَ ٱلۡإِسۡلَٰمِ دِينٗا فَلَن يُقۡبَلَ مِنۡهُ وَهُوَ فِي ٱلۡأٓخِرَةِ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ
“Barangsiapa mencari agama selain Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima (agama itu) daripadanya, dan di akhirat kelak dia termasuk orang-orang yang rugi.” (Ali ‘Imran: 85)
ﵟيَـٰٓأَيُّهَا ٱلرُّسُلُ كُلُواْ مِنَ ٱلطَّيِّبَٰتِ وَٱعۡمَلُواْ صَٰلِحًاۖ إِنِّي بِمَا تَعۡمَلُونَ عَلِيمٞ ٥١ وَإِنَّ هَٰذِهِۦٓ أُمَّتُكُمۡ أُمَّةٗ وَٰحِدَةٗ وَأَنَا۠ رَبُّكُمۡ فَٱتَّقُونِ ٥٢ﵞ
“Hai sekalian rasul, makanlah dari makanan yang thayyib (baik lagi halal), dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Sesungguhnya (agama Islam) ini adalah agama kalian semua, agama yang satu, dan Aku adalah Rabb kalian, maka bertakwalah kepada-Ku.” (Al-Mu’minun: 51-52)
إِنَّ هَٰذِهِۦٓ أُمَّتُكُمۡ أُمَّةٗ وَٰحِدَةٗ وَأَنَا۠ رَبُّكُمۡ فَٱعۡبُدُونِ
“Sesungguhnya (agama Islam) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu dan Aku adalah Tuhan kalian, maka ibadahilah Aku.” (Al-Anbiya’: 92)
Kata ummah dalam dua ayat ini tafsirnya adalah al-millah dan ad-din (agama). Agama mereka satu, yaitu agama Islam, yang mengandung pemurnian ibadah hanya untuk Allah Yang Maha Tunggal lagi Maha Esa, satu-satunya yang berhak diibadahi.
Seluruh Makhluk Adalah Hamba Allah
Seluruh makhluk adalah hamba Allahl, termasuk para rasul beserta ulul ‘azmi mereka; Nabi Muhammad, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi ‘Isa, dan Nabi Nuhr, mereka semua adalah hamba-Nya. Allah lmenciptakan mereka untuk mengibadahi-Nya dan mengajak manusia untuk melakukannya.
Dia lah Sang Penguasa, Sang Pencipta, dan satu-satunya Yang Berhak disembah. Tidak ada satu makhluk pun di alam ini yang berserikat dengan-Nya walau hanya secuil, baik dalam hal penciptaan, pemberian rezeki, menghidupkan, mematikan, dan hal apa saja yang Allah mengkhususkan diri dengannya, baik terkait rububiyah[1], uluhiyah[2], dan termasuk semua sifat kesempurnaan serta kemuliaan-Nya.
قُلۡ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ ١ ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ ٢ لَمۡ يَلِدۡ وَلَمۡ يُولَدۡ ٣ وَلَمۡ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدُۢ
“Katakanlah: ‘Dia lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Dzat yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.” (Al-Ikhlash: 1-4)
Setelah muqaddimah ini kami ingin menjelaskan bagaimana keadaan dan kedudukan rasul Allah lyang mulia ‘Isa bin Maryamqdi dalam pandangan Islam.
[1] Perbuatan Sang Pencipta, seperti mengatur alam semesta dan seluruh isinya.
[2] Keberhakan untuk diibadahi.
=====
Diambil dari Karya Syaikh Rabi’ hafizhahullah dari Kitab Mauqiful Islam min ‘Isa bin Maryam diterjemahkan oleh Abdul Halim Perawang 4A Takhasus