Kejujuran saat ujian

Oleh Aslam Malang Takhasus
Perbuatan menipu saat ujian merupakan suatu hal yang dilarang dan termasuk dari jenis perilaku yang buruk, sebagaimana penipuan saat berinteraksi. Terkadang hal tersebut lebih jelek dari penipuan dalam berinteraksi, karena yang akan ia dapatkan adalah sesuatu yang besar.
Pada seluruh mata pelajaran, penipuan dalam ujian merupakan perkara yang dilarang. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits shahih:
من غشنا فليس منا ولأنه خيانة
“Barangsiapa yang menipu maka bukan termasuk golongan kami.”
Begitu pula penipuan merupakan bentuk pengkhianatan, Allah Subhanahu wa Ta’ala berkata:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad). Janganlah kamu mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (QS. Al-Anfal: 27)
Kewajiban bagi para pelajar
Wajib bagi para pelajar untuk tidak menipu pada setiap materi pelajaran, hendaknya mereka bersungguh-sungguh dalam mempersiapkannya hingga meraih kelulusan yang sebenarnya.
Adapun engkau yang telah meninggalkan penipuan, maka bagus bagimu. Hendaknya engkau bersungguh-sungguh dan menempuh cara yang sportif, walaupun engkau orang yang terbelakang pada sebagian materi. Karena kebenaran itu lebih berhak untuk diikuti dan bergembiralah dengan kebaikan serta hasil yang terpuji.
Buah dari ketakwaan
Jika engkau jujur saat mempersiapakan ujian dan meminta tolong kepada Allah, maka Allah akan memudahkan urusanmu. Sebagaimana yang telah Allah Ta’ala katakan,
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ
“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (QS. Ath-Thalaq: 2-3)
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا
“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.” (QS. Ath-Thalaq: 4)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَتَّقُوا اللَّهَ يَجْعَلْ لَكُمْ فُرْقَانًا
“Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqon.” (QS. Al-Anfal: 29)
Makna furqon adalah cahaya, ilmu, dan petunjuk.
Sungguh-sungguh dan meminta taufik-Nya
Bersunguh-sungguhlah dalam mencari ilmu dari cara yang baik dan bersemangatlah dengan mencurahkan tenaga dalam menggapai ilmu. Perbaikilah sangkaanmu kepada Allah dan mintalah taufik.
Bergembiralah dengan kebaikan dan hasil yang terpuji. Janganlah terperdaya dengan para penipu, begitu pula jangan menginginkan hal tersebut, karena mereka telah melakukan dosa besar, dan mereka telah terjerumus pada bahaya yang besar. Kami meminta keselamatan kepada Allah.
Sumber fatwa : https://binbaz.org.sa