Kita Bergerak, Mereka Tergerak
Gambar. Rumah salah satu warga dusun Muara Dua
Barangkali kita banyak kenalan, namun tidak ada satupun yang seperti kita. Tergerak untuk mengenal sunnah. Mungkin saja kita akrab dengan tetangga, namun masih juga belum tergerak untuk ke masjid, mengaji, dan mengamalkan sunnah.
Bisa jadi mereka belum tergerak karena kita sendiri belum bergerak.
Penuturan salah satu anggota tim PKL berikut mungkin bisa memberikan inspirasi kepada Anda, bagaimana Anda bergerak agar orang lain tergerak untuk menerima sunnah dan mengikuti kajian-kajian Ahlussunnah.
“Alhamdulillah kami barusan kunjungan ke rumah pak Kayim dan menantunya, pak Sino, putra pak Parjo
Sebenarnya mereka sangat ingin bisa mengaji. Namun, ternyata rasa malu yang menghalangi mereka. Sebisanya, kami berbagi cerita dan pengalaman. Dari figur para shahabat dan para ulama pendahulu kita. Bagaimana mereka dahulu, di usia yang sudah lanjut, semangat untuk belajar dan berjuang sangatlah tinggi bi idznillah. Terlihat perasaan malu mulai sedikit menghilang.
Katanya, “Insya Allah nanti maghrib kalau selesai nderes saya ngaji di masjid.”
Alhamdulillah, sedikit kita bekali gamis, sarung, dan baju muslimah untuk si ibu.”
Benar, berkunjung ke rumah tetangga dan kenalan, mendengarkan keluhan dan problem mereka, adalah salah satu langkah efektif dalam berdakwah.
Hanya Allah semata yang mampu memberikan hidayah. Manusia hanyalah diberi beban untuk menyampaikan al-haq, bukan diberi beban untuk menjadikan orang lain sebagai ahlul haq.
Manusia diperintahkan sebatas untuk beramar ma’ruf nahi munkar (memerintahkan kebaikan dan melarang dari kemungkaran), bukan diperintahkan untuk menjadikan orang lain melakukan kebaikan dan apalagi menyulap orang lain menjadi sosok yang bersih dari kemungkaran.
Semoga Allah subhanahu wata’ala meridhai mereka dan memasukkan ke dalam catatan kebaikan mereka “Melalui upaya merekalah, Allah berikan hidayah kepada hamba-Nya untuk kembali kepada kebaikan dan amal saleh.”
Wallahu a’lam.