Masa emas yang terabaikan

Oleh Abu Abdurrahman Aceh

 

Masa muda, masa yang tak akan terulang untuk kedua kalinya…..

Masa seseorang masih mudah di dalam memahami…..

Masa kekuatan fisik masih ada…..

Masa seseorang sedang mencari jati dirinya…..

Masa orang yang sudah tua iri padanya…..

Masa yang belum banyak kesibukan padanya…..

Masa yang menjadi harapan dunia…..

Ya, masa muda, masa yang kebanyakan orang lalai darinya,tidak memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Masa muda tersebut terbuang begitu saja untuk perkara sia-sia yang tidak memberikannya manfaat di dunia ini terlebih di akhirat.

Dia menghabiskan masa mudanya untuk bermaksiat kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, meninggalkan ketaatan kepada-Nya. Malam dia habiskan untuk bergadang hingga mentari pagi menyapa, yang dia lakukan semuanya perbuatan yang tidak bisa mendatangkan manfaat baginya, bahkan terkadang dia bermaksiat kepada Rabbul Izzah yang ketika itu turun ke langit dunia untuk memenuhi permintaan dan mengampuni dosa hamba-hamba-Nya yang meminta ampun kepada-Nya. Dia tidak pernah mengingat Allah, mengingat akan keagungan-Nya, mengingat akan adzab-nya yang pedih, mengingat akan balasan Allah kepada orang-orang yang bermaksiat kepada-Nya.

Waktu pagi ia habiskan untuk tidur hingga mentari pergi meninggalkannya, ketaatan dia tinggalkan, shalat tidak ia kerjakan, urusan dunia ia abaikan, hingga makan pun terlupakan. Tidak ada yang terpikir di dalam benaknya kecuali hanya kesenangan belaka, kenikmatan yang sementara, bagaikan fatamorgana. Dia lupa akan negeri yang kekal abadi, kenikmatan yang tiada henti, kesenangan yang diinginkan kembali, negerinya para nabi, surga yang di nanti-nanti.

Padahal Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam telah memerintahkan umatnya untuk memanfaatkan masa muda dengan beramal shalih selagi ada kesampatan, umur masih muda, tubuh masih kuat, badan masih sehat, belum tersibukkan, dan masih berkecukupan. Di dalam sebuah hadits Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda:

اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

Ambillah 5 perkara sebelum datang 5 perkara berikutnya; masa muda sebelum datang masa tua, masa sehat sebelum datang masa sakit, masa cukup sebelum datang masa kurangmu, masa senggang sebelum datang masa sibukmu, kehidupan sebelum kematian.” (Mushannaf Ibnu Abi Syaibah 7/77)

Di dalam hadits ini terdapat perintah dari Rasulullah agar kita memanfaatkan 5 perkara yang di sebutkan oleh Rasulullah dengan sebaik mungkin. Sebelum datang 5 perkara berikutnya, masa muda disaat ingatan masih cepat, anggota badan masih kuat sebelum datang masa tua, ketika tubuh melemah, sulit untuk bergerak, masa sehat ketika kesehatan masih terjaga, makan dan minum apa saja bisa, sebelum datang masa sakit, mau kemasjid susah, mau beramal kesulitan, masa berkecukupan sebelum datang masa kekurangan di mana engkau akan sulit untuk beramal kebajikan, mau bersedekah tidak memiliki harta, masa longgarmu sebelum datang masa sibukmu yang akan ,menjadikanmu berat untuk beramal, hidupanmu sebelum datang kematian yang tidak seorangpun mengetahuinya.

Maka beramallah wahai pemuda, semangatlah engkau di dalam menuntut ilmu, jadilah engkau orang yang bermanfaat, buatlah orang tuamu bahagia terhadapmu, karena kesuksesanmu bisa meraih negeri akhirat. Dan janganlah engkau menjadikan keduanya sedih. Bangkitlah wahai pemuda dari keterpurukan dan keterbelakangan. Jadilah pemuda-pemuda yang bisa memperbaiki keadaan umat yang di penuhi dengan kerusakan, bukan malah sebaliknya.

Mungkin diantara kita ada yang beranggapan bahwasannya hidup ini masih lama, umur masih muda, jadi nanti aja nunggu tua baru kita beramal. Siapa yang akan menjamin kalau kita akan hidup sampai tua, karena tidak ada seorang pun yang tau kapan dan diamana dia akan dikembalikan kepada Sang Pencipta. Karena semua itu hanya Allah lah yang mengetahui dan hal itu semua telah di catat di catatan takdir-Nya. Allah Jalla wa ‘azz berfirman:

وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui apa yang akan dikerjakannya besok dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sungguh Allah maha mengetahui lagi maha mengenal.” [Q.S. Luqman: 34]

Bisa jadi hari ini kita masih kuat, masih sehat dan masih hidup, namun kita tidak tau apa yang akan terjadi di keesokan hari. Mungkin saja kita sudah terbaring di atas dipan karena sakit yang menimpa atau kita sudah terbujur kaku dengan terbungkus kain putih yang akan siap untuk di kebumikan. Maka sebelum terlambat manfaatkanlah masa yang ada ini untuk bersemangat di dalam beramal kebaikan, berlomba-lomba di dalam kebaikan, dan semangat di dalam menuntut ilmu.

Jangan sampai kita menjadi orang-orang yang menyesal di kemudian hari, karena tidak memanfaatkan hidup dengan sebaik-baiknya. Sehingga menjadikan kita sengsara di dunia ini dan di akhirat nanti karena kelalain kita selama ini di dunia. Dengan menyia-nyiakan waktu yang ada, waktu yang sangat mahal yaitu masa muda, masa-masa keemasan. Jadi, mulailah dari sekarang untuk memperbaiki diri dengan banyak beramal shalih dan semangat di dalam mencari ilmu agama.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.