Meraih Hati yang Baik
Oleh Ibrahim Al-Atsari Solo, 1A Tahfizh
Allah Ta’ala tidaklah menilai hamba-Nya berdasarkan zahir atau lahiriahnya yang identik pada kesempurnaan fisik dan harta yang melimpah. Akan tetapi yang dinilai di sisi Allah Ta’ala adalah kalbu dan amalannya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda di dalam hadis yang diriwayatkan oleh sahabat Abu hurairah radhiallahu ‘anhu,
إِنَّ اللهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ
“Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupa-rupa kalian dan harta-harta kalian, namun Dia hanya memandang kepada kalbu dan amalan-amalan kalian.” (HR. Muslim)
Perbaiki Hatimu!
Perlu diketahui bahwa kalbu memiliki peran sangat penting bagi seorang insan, kalbu akan mempengaruhi anggota tubuh, apabila kalbu tersebut baik, maka akan baik pula seluruh anggota tubuhnya. Namun sebaliknya, apabila kalbunya rusak maka akan rusak pula seluruh anggota tubuhnya.
أَلَا وَإِنَّ فِي الجَسَدِ مُضْغَةً، إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الجَسَدُ كُلُّهُ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الجَسَدُ كُلُّهُ؛ أَلَا وَهِيَ القَلْبُ
“Sesungguhnya di dalam badan ini terdapat segumpal daging, jika ia baik, maka baiklah seluruh badan. Dan jika ia rusak, maka rusaklah seluruh badan. Ketahuilah, ia adalah hati.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Kalbu memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh anggota tubuh yang lain. Dengan kalbu seorang hamba bisa mengenal Rabnya, dengannya pula seorang hamba bisa melakukan berbagai macam ibadah seperti; syukur, tawakkal, cinta, dan lainnya dari amalan-amalan kalbu.
Penutup
Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan taufik kepada kalbu-kalbu kita, sehingga amalan kita menjadi baik dengan baiknya kalbu. Dan semoga Dia menjadikan kita termasuk dari hamba-hamba-Nya yang membawa Qalbun Salim (hati yang baik) di hadapan Allah kelak. Amin yaa mujibassailin.
