Melacak akidah kaum teroris

rugi

 

Oleh Abu Abdillah Anton Purbalingga

 

Terorisme tidak bisa dipisahkan dari akidah takfir, yaitu sikap mudah mengkafirkan orang lain tanpa proses yang benar (syar’i). Bahkan, berbagai aksi teror dan kekerasan yang mengatasnamakan agama, mayoritasnya disebabkan oleh akidah takfir.

Dengan akidah takfir, mereka lancang mengkafirkan Khalifah Ali bin Abi Tholib radhiyallahu ‘anhu dan para sahabat yang mulia. Sehingga mereka melakukan pemberontakan terhadap Khalifah Ali bin Abi Tholib radhiyallahu ‘anhu.

 

Akidah takfir hingga hari ini

Akidah takfir dan pergerakannya terus berlanjut secara estafet dari masa ke masa hingga hari ini. Efeknya terhadap umat sangat berbahaya sepanjang masa, yaitu mengkafirkan orang yang tidak sepaham, menghalalkan darah dan harta mereka, melakukan serangkaian aksi teror, serta memberontak terhadap pemerintah muslim.

Berikut ini kami sampaikan keyakinan Usamah bin Laden dan Imam Samudra yang mempunyai akidah takfir yang sangat berbahaya. Simaklah penuturan mereka berikut ini.

 

  • Usamah bin Laden

Dia berkata, “Maka para penguasa tersebut telah berkhianat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya, dengan itulah mereka telah keluar dari agama (Islam) ini dan berarti mereka juga telah mengkhianati umat.” (Ceramah Terakhir untuk Rakyat Irak pada bulan Dzulhijjah 1423 H, MAT hlm. 252)

Dia juga berkata, “Para pemerintah itu telah melanggar dua kalimat syahadat (syahadatain) dalam masalah yang paling prinsip. Yaitu sikap loyal mereka terhadap orang-orang kafir, menjadikan undang-undang buatan manusia sebagai syariat, dan persetujuan mereka untuk berhukum kepada undang-undang atheis. Maka kepemimpinan mereka itu secara syar’i sudah lama gugur dan tidak ada lagi pemerintahan Islam setelahnya.” (al-Jazeera 5-12-1423 H, MAT hlm. 252)

 

  • Imam Samudra

Dia berkata, “23 Mei 1924, mercusuar terakhir, benteng terakhir umat Islam, tumbang sudah… Saat Khilafah Islamiyah musnah, dunia kembali ke zaman jahiliah….” (Aku Melawan Teroris, hlm. 89-90)

Dia juga berkata, “Aku di jalan Islam, di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala, sedangkan mereka di atas jalan jahiliah, di jalan Neo-Ilyasiq, atau clone (kembaran) Ilyasiq.” (Aku Melawan Teroris, hlm. 200)

 

4 sebab terjatuh ke dalam akidah takfir

Mungkin di antara pembaca ada yang bertanya, “Mengapa mereka terjatuh dalam akidah takfir yang sangat berbahaya itu?” Menurut Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah sebabnya ada dua:

  1. Dangkalnya ilmu dan kurangnya pemahaman tentang agama.
  2. Ini yang terpenting, yaitu memahami agama tidak dengan kaidah syar’i (tidak mengikuti jalan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallamdan para sahabatnya, pen.). (Fitnatut Takfir, hlm. 13)

 

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menambahkan sebab ketiga, yaitu jeleknya pemahaman yang dibangun di atas niat yang jelek. (Fitnatut Takfir, hlm. 19)

Demikian pula Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah menambahkan sebab yang lain, yaitu adanya kecemburuan (ghiroh) terhadap agama yang berlebihan atau semangat yang tidak pada tempatnya. (Zhahiratut-Tabdi’ wat-Tafsiq wat-Takfir wa-Dhawabithuha, hlm. 14)

Sumber: Majalah asy-Syariah tentang ‘Sepenggal catatan tentang terorisme’ karya Ustadz Ruwaifi bin Sulaimi hafidzahullah.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.