Perpisahan dengan Ramadhan
Oleh Syaikh Khalid adh-Dhafiri
Ramadhan musim kebaikan
Sesungguhnya hari ini kita menanti selesainya bulan Ramadhan dengan penuh kesedihan, sebagaimana tak lama sebelum ini kita menanti kedatangannya dengan penuh kebahagiaan.
Dan sudah sepantasnya bagi setiap muslim untuk bergembira karena kedatangan bulan Ramadhan dan bersedih maupun berduka karena perpisahan dengannya.
Sebab, bulan tersebut adalah bulan keberkahan, musim kebaikan yang agung, pada bulan tersebut pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup serta setan-setan dibelenggu.
Di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik daripada 1000 bulan. Barangsiapa yang berpuasa di bulan ini dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.
Sebuah musim yang padanya berbagai kebaikan akan dilipatgandakan, kejelekan akan dihapus, dan dosa akan diampuni. Sebuah bulan yang disyariatkan untuk berpuasa, shalat Taraweh, memberi makan orang lain, membaca al-Qur’an, bersegera untuk melakukan kebaikan, dan bulan pembebasan dari neraka.
Berlalunya hari
Wahai sekalian hamba Allah! Meskipun bulan hari-harinya selesai dengan cepat, dan ini adalah ketetapan Allah atas hamba-Nya. Maka nantikanlah hilangnya pada setiap yang ada hilang, berpindahnya setiap yang menetap.
Sesungguhnya ini adalah peringatan bagi orang yang dapat mengambil peringatan dan nasehat bagi yang bisa memetik pelajaran. Yaitu, bahwa umur itu akan cepat habis dan berakhir. Maka umur yang telah lewat meskipun terasa lama, maka hal itu seperti mimpi. Ketika suatu perkara telah selesai, maka seakan-akan hal itu tidak pernah ada.
Maka janganlah sekali-sekali kehidupan ini berserta perhiasan dan keindahannya menipumu. Karena kehidupan ini adalah kehidupan yang akan sirna dalam waktu yang dekat, kemudian kalian akan berpindah ke negeri yang kekal yang tidak ada kematian di dalamnya.
Maka bersungguh-sungguhlah agar di kehidupan akhirat kalian termasuk bagian dari penduduk negeri kesenangan dan kegembiaraan, negeri yang memiliki istana-istana yang tinggi dan tingkatan-tingkatan yang mulia, negeri yang memilki berbagai kebun dan sungai, negeri kenikmatan dengan melihat wajah Allah yang mulia, negerinya para Nabi, pada shidiqin, orang-orang syahid, orang-orang shalih. Mereka adalah sebaik-baik teman.
Ya Allah, jadikan kami termasuk penduduknya.
Manfaatkan kesempatan!
Dan waspadalah kalian, dari kembalinya ke negeri kesedihan dan kesengsaraan, negeri penuh belenggu dan gejolak api, negeri banyak duri dan negerinya pohon zaqqum, negeri kesialan dan kehinaan, sungguh itu adalah sejelek-jelek negeri dan sejelek-jelek tempat tinggal. Semoga Allah melindungi kita dan kalian dari negeri tersebut.
Wahai hamba-hamba Allah! Sesungguhnya jalan menuju surga adalah keimanan dan amal shalih. Sedangkan jalan menuju neraka adalah kekufuran kepada Allah dan bermaksiat kepada-Nya. Maka bertakwalah kepada Allah pada diri-diri kalian! Bebekallah di dunia kalian untuk tempat kembali kalian, tempuhlah jalan menuju surga dan waspadalah dari jalan menuju neraka.
Wahai hamba-hamba Allah! Sesungguhnya hari-hari yang tersisa dari bulan Ramadan meskipun sedikit, namun memiliki kedudukan dan nilai yang agung. Maka bersegerahlah untuk bertaubat taubat nasuha, bersegeralah untuk meminta ampunan, berzikir, berdoa dan tunduk kepada Allah.
Telah datang sebuah hadis sahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau berkata,
(رمضان إلى رمضان كفارة لما بينهما إذا اجْتُنِبَت الكبائر).
“Antara satu Ramadan ke bulan Ramadhan berikutnya merupakan penghapus dosa di antara keduanya selama dosa-dosa besar dijauhi.”
Oleh karena itu, wahai orang-orang yang terus-menerus di atas dosa kecil, wahai orang-orang yang terjatuh ke dalam dosa besar, segeralah bertaubat dan meninggalkan berbagai dosa. Semoga Allah meliputi kalian dengan rahmat, ampunan dan keridhaan-Nya, karena sesungguhnya hari-hari tersebut adalah kesempatan yang bisa jadi tidak kalian dapati setelah tahun ini.