Thalabul ilmi sampai mati
Oleh Abul Husain Faruq Gresik Takhasus
Thalabul ‘ilmi (menuntut ilmu) adalah jalan yang mulia, jalan suci, serta jalan pintas menuju surga. Jalan ini hanya Allah Ta’ala khususkan bagi hamba-hamba pilihan-Nya.
Oleh karena itu, di dalam menuntut ilmu sangat dibutuhkan yang namanya keikhlasan, pengorbanan, perjuangan, kesabaran, dan cita-cita yang tinggi. Semua itu agar perjalanan menuntut ilmu kita membuahkan hasil yang memuaskan.
Suri tauladan terbaik
Lihatlah mereka para ulama salaf, mereka adalah figur terbaik. Suri tauladan yang pantas untuk di ikuti, mereka korbankan semuanya demi ilmu. Mereka korbankan jiwa mereka dan keluarga demi memperoleh ilmu. Bertahun-tahun lamanya mereka meninggalkan sanak famili untuk ilmu. Tidaklah mereka korbankan semuanya melainkan karena tekad yang tinggi dan kesabaran yang tidak pernah surut.
Para ulama, mereka safar bertahun-tahun lamanya hanya demi meraih ilmu. Oleh karena itu, agar sukses dalam menuntut ilmu, mari kita meneladani mereka. Meneladani sirah dan semangat mereka dalam menuntut imu.
Harus berjiwa besar
Sesungguhnya dengan keikhlasan, kesabaran, dan jiwa yang besar, tholabul ‘ilmi akan di jalani dengan mudah dan ringan apapun aral dan rintangan yang menghalangi -biidznillah-.
Seorang penyair mengatakan:
وإذا كانت النفوس كبارًا … تعبت في مرادها الأجسام
Apabila jiwa merasa besar…
Tubuh akan merasakan kepayahan demi meraih tujuan…
Cita yang paling tertinggi di dunia ini adalah menuntut ilmu, mengamalkannya, dan mendakwahkannya. Ini adalah jalan kesuksesan seorang hamba di dunia dan di akhirat.
Ikhlas, inti dari semuanya
Sungguh keikhlasan dalam menuntut ilmu adalah inti dari perjalanan seorang dalam menuntut ilmu. Keikhlasan sebagai tolak ukur keberkahan dan manfaatnya ilmu seorang. Kita meniatkan menuntut ilmu dalam rangka menghilangkan kebodohan pada diri kita dan orang lain.
Setan tak patah arang
Ikhlas itu susah dan berat, setan tak pernah lelah untuk terus menggoda Ibnu Adam dari segala sisinya. Mereka selalu membisikkan yang bisa merusak niat, mereka selalu mengganggu agar seorang dalam thalabul ‘ilminya gagal. Meskipun ikhlas sangat berat dan susah, namun kita tetap berdoa kepada Allah agar memberikan keikhlasan dan kesuksesan dalam menuntut ilmu.
Buktikan kemauan antum
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
وعَلى قدرنية العَبْد وهمته وَمرَاده ورغبته فِي ذَلِك يكون توفيقه سُبْحَانَهُ وإعانته
“Taufik dan pertolongan Allah bagi seorang hamba dalam keberhasilannya meraih yang dia inginkan, sangat tergantung kepada baiknya niat, tekad, kemauan, dan keinginannya memperoleh hal tersebut. ” [Al-Fawaid hal. 97]
Maka buktikan kemauan dan tekad kita dalam thalabul ilmi, dengan mengikhlaskan hanya untuk Allah. Teruslah semangat dan berjuang dalam menuntut ilmu, semoga perjalanan kita dalam menuntut ilmu akan diberikan pertolangan oleh Allah Ta’ala.
Moto santri
Jadilah santri sejati…
Yang tangguh di segala kondisi…
Walau banyak onak duri yang mengelilingi…
Tetap berusaha semangat dan istiqamah dalam thalibul ‘ilmi…
Jadikanlah thalabul ilmi sebagai harga mati…
Yang tidak bisa ditawar dengan apapun walau dunia seisi…
Akhir kata, semoga pembahasan ini menambah iman bagi kita semua, dan berbuah amal sholih di sisinya. Amin