Santri baru, semangat baru!

 

Oleh Santri Takmili Pondok 2

 

Dalam heningnya malam, di bawah terangnya cahaya rembulan dan udara yang sejuk. Bintang-bintang yang menghiasi langit, angin sepoi-sepoi menambah kesejukan di malam itu, goresan tinta mulai memenuhi paragraf demi paragraf. Harapannya bisa memotivasi penulis dan para pembaca untuk terus bersemangat dan istiqamah dalam kancah thalabul ilmi dimasa-masa pandemi. Karena nikmat ini sangat mahal dan menjaganya juga butuh perjuangan. Oleh karenanya dikatakan oleh sebagian salaf:

النعيم وحشة فقيدها بالشكر

“Nikmat itu liar, maka ikatlah dengan syukur.”

 

Hari terakhir di lembaga Tahfidz

Dimulai dari hari Ahad tanggal 5 Juni 2020 M merupakan hari yang penuh kenangan selama kami berada di Pondok 2. Hari itu adalah hari terakhir kami di Tahfizh, tepatnya pada pukul 08.00 WIB, kami dikumpulkan oleh musyrif dalam rangka penerimaan rapot. Setelah musyrif membagikan rapot, beliau meminta kami untuk merapat ke meja pembicara. Tampak dia sedang menggenggam hand phone, sepertinya dia sedang menghubungi seorang. Tak lama setelah itu, terdengar suara dari speaker HP, “Semua sudah kumpul?”

“Iya.” Itulah kata-kata yang diucapkannya diawal pembicaraan suara yang tidak asing lagi di telinga kami. Orang yang kami anggap seperti ayah kami, sosok yang senantiasa memberikan semangat dan motivasi kepada kami. Itulah wali kelas kami yang sudah 2 tahun menemani kami, kini beliau memberikan nasehat kepada kami. Nasehat yang pendek, namun sangat membekas di hati kami, kami menyangka itu adalah nasehat terakhir yang beliau berikan selama menjadi wali kelas kami.

 

Nasehat wali kelasku

Di antara yang beliau katakan ketika itu: “Ana minta maaf atas kesalahan ana selama ini dan ana minta maaf mungkin ana bukan orang yang bisa mengubah antum menjadi lebih baik.” Itulah kurang lebih kata-kata yang kuingat ketika itu. Beliau juga meminta udzur kepada kami, karena beliau tidak bisa hadir ketika itu. Kami sangat terharu mendengar nasehat-nasehat yang beliau berikan, tak terasa mata ini mengeluarkan butiran-butiran air mata tatkala mengingat masa-masa indah selama di lembaga Tahfidz.

Angin berhembus dengan cepat membalik lembaran-lembaran. Sejarah goresan tinta mulai mengukir lembaran baru dalam kehidupan ini secara singkat, setelah kami menjalani UMTB (Ujian Masuk Thullab Baru) kami resmi diterima menjadi santri lembaga Takmili. Perasaan senang dan gembira merasuk di hati-hati kami ketika itu, namun di sisi lain, kami juga menerima keputusan dari Ma’had bahwa kami di tempatkan di Ma’had 2. Kami harus berpisah dengan teman-teman kami satu perjuangan.

 

Menuju Pondok 2

Pada hari senin tanggal 14 Juni 2020 setelah menunaikan shalat ashar, kami bertolak ke Ma’had 2. Di sini kami mulai membuka lembaran baru dan mulai menata semangat baru. Untuk terus maju menjadi lebih baik. Di sini sangatlah berbeda dengan Ma’had 1, walaupun hanya terpisahkan oleh jalan raya. Namun, udaranya sangatlah berbeda. Kami juga harus berkenalan dengan binatang kecil yang sering disebut dengan tomcat, yang tak pernah absen mengganggu kelelapan tidur kami.

Dari sisi fasilitas, di sini sangatlah terbatas, untuk membeli sebagian kebutuhan harian, kami harus menitip kepada tim transportasi untuk dibelikan di Ma’had 1, walaupun di sini juga ada Maqshof. Namun, tidak selengkap di Ma’had 1 dan berbagai macam kekurangan yang ada tidak menyurutkan langkah dan semangat kami dalam thalabul ilmi.

 

Kami menyadari bahwa segala kekurangan dan ujian yang kami hadapi masih jauh lebih ringan dibandingkan ulama terdahulu. Namanya perjuangan pasti ada resiko dan konsekuensinya, tinggal bagaimana kita menyikapinya. Perlu diketahui bahwa ujian dan cobaan yang diberikan sesuai kadar keimanan kita. Kita tak perlu takut, apalagi menjadi pengecut. Teruslah berjuang! Tahanlah lisan dari mengeluh.

 

Penutup

Mungkin ini yang bisa kami sampaikan, semoga bermanfaat. Semoga Allah kokohkan hati-hati kami di atas al-Haq dan melindungi kami dari berbagai fitnah yang tampak atau tersembunyi. Amin

 

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.