Tausiah Santri: Ta’zhimu Qadris Shalah

Ta'zhimu Qadris Shalah

 

Oleh Tim Reportase Santri

 

Tidak seperti biasanya, taklim bakda magrib di hari itu diisi dengan tausiah oleh Ustadz Luqman Ba’abduh hafizhahullahu Ta’ala. Menggantikan taklim rutin kitab Fathul Bari, yang pematerinya juga sama. Pesertanya pun sama, yaitu para santri di Ma’had Minhajul Atsar. Bedanya, kali ini seluruh santri dari semua lembaga tampak turut memenuhi masjid. Santri dari ma’had dua sekalipun, mereka datang supaya tidak ketinggalan kesempatan langka itu.

Sejak sore di hari itu, persiapan untuk tausiah telah terlihat. Poster pengumuman terpampang di mading Kantor Takhasus. Petugas Kantor juga mengumumkannya melalui media speaker yang menempel di depan asrama Takhasus. Lalu lalang kedatangan santri dari ma’had dua, juga semakin membuat kesan yang berbeda. Menambah riah dan ramai acara tausiah itu.

 

Seusai salat magrib, ketika langit mulai menghitam, rona merah di langit perlahan memudar. Setelah mayoritas santri usai melaksanakan salat sunnah rawatib, dan meja pembicara telah siap, saat itulah al-Ustadz Luqman Ba’abduh maju ke arah meja.

Sejenak masjid dibungkus keheningan. Hanya suara lipatan kertas, penutup pena yang dibuka-tutup, dan suara kipas yang terus menderu tanpa jeda. Seluruh kepala mendongak ke atas. Menanti kalimat pertama dari pembicara. Mata-mata para santri, seperti sepakat menggunakan mode antusias dan semangat, juga penasaran. Siap menerima nasihat yang akan disampaikan. Insya Allah hati mereka juga demikian keadaannya. Terbuka dan siap menerima nasihat.

 

Di masjid bagian belakang, para mudarris (pengajar) di lembaga Tahfizh turut meramaikan. Mereka tidak boleh bercampur dengan santri di depan, sebagai protokol tetap selama pandemi.

Sementara para santri, mereka duduk menyebar di sekeliling meja ustadz dengan saling menjaga jarak. Ini juga protokol tetap selama pandemi, yang mereka sudah terbiasa dengannya. Setiap kali duduk di majelis, mereka otomatis langsung mencari posisi yang tidak berdempetan dengan temannya.

 

Dan dua menit kemudian, tausiah dimulai, keheningan pun pecah. Ustadz Luqman mulai memberikan mukaddimah dengan menyinggung permasalahan tarbiah (pendidikan) dan dakwah. Beliau mengingatkan bahwa ma’had kita ini adalah tempat untuk tarbiah, bukan sekedar tempat belajar semata. Sehingga semua hal yang dilakukan di sini, mesti dan haruslah membawa nilai-nilai tarbiah.

 

Dakwah Hanya Akan Berjalan dengan Ta’awun dan Taufik

Beliau juga mengingatkan, bahwa dakwah atau tarbiah ini tidak akan berjalan sukses, kecuali dengan adanya ta’awun (kerja sama) dari seluruh pihak. Ta’awun yang melibatkan semua lapisan masyarakat. Baik yang besar ataupun yang kecil, tua atau muda, ustadz atau bukan, dan lain sebagainya.

Semuanya terlibat dalam bingkai ta’awun tarbiah dan dakwah. Masing-masingnya harus memiliki jiwa itu, jiwa ta’awun dan tarbiah. Agar apa yang kita lakukan tidak menghambat jalannya tarbiah dan dakwah, atau bahkan merusak barisannya. Wal’iyadzubillah.

 

Beliau juga menyampaikan bahwa tarbiah dan semua yang kita rencanakan, tidak akan terwujud kecuali dengan taufik dari Allah. Taufik untuk kita bisa memiliki niatan dan rencana ke arahnya, kemudian taufik untuk mau menjalankannya. Tak cukup, kita juga butuh taufik ketika sedang melaksanakannya. Karena, tanpa Dia Yang Maha Kuasa, kita tidak berdaya apa-apa.

Di antara sebab yang dapat mendatangkan taufik adalah bertawasul kepada Allah dengan berdoa, meminta kepada Allah, atau dengan melakukan ibadah yang akan mendatangkan pertolongan-Nya.

 

Bertawasul dengan Ibadah Salat

Di antara ibadah itu adalah salat. Salat sangat efektif mengundang rahmat, taufik, dan pertolongan dari Allah. Masalah apapun yang sedang kita hadapi, baik masalah duniawi (berupa urusan keluarga, bisnis, ekonomi, dan lain sebagainya) ataupun ukhrawi, akan  terbuka jalan keluarnya dengan salat dan mendekatkan diri kepada Allah.

Bukankah dahulu Nabi Ketika terdesak suatu permasalahan pelik beliau menegakkan salat? Khusyuk merendahkan diri di hadapan Allah lalu meminta jalan keluar dari-Nya? Bukankah Allah telah berjanji akan membukakan jalan keluar, dan membantu orang-orang yang bertakwa kepada-Nya? Dan salah satu jalan ketakwaan yang paling besar dan paling inti adalah salat.

 

Di Antara Manfaat Salat

Salat juga akan menghalangi kita dari perbuatan keji dan mungkar. Yang mana keduanya merupakan sebab terhalangnya pertolongan Allah. Sehingga dengan salat, kita akan terbentengi dari hal-hal tersebut. Dan akhirnya, pertolongan Allah akan semakin dekat. Allah berfirman:

وَأَقِمِ الصَّلاَةَ إِنَّ الصَّلاَةَ تَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالمُنْكَر وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر

“Dan tegakkanlah olehmu salat! Sesungguhnya salat itu akan mencegah dari perbuatan keji dan mungkar, dan merupakan zikir kepada Allah yang paling besar.” (QS. Al-Ankabut: 45)

 

Bagaimana mungkin pertolongan Allah akan turun jika kita masih terus berkubang dalam lubang kemungkaran dan kekejian? Bagaimana pula kita akan selamat dari kekejian dan kemungkaran, kalau dalam masalah salat saja kita masih bermudah-mudahan? Sungguh merupakan hal yang aneh kalau salat yang merupakan hak dan zikir kepada Allah yang terbesar, masih sering kita abaikan dan kita nomor sekiankan, lalu kita memohon keselamatan dari berbagai kemungkaran.

 

Beliau juga menyampaikan, bahwa kebanyakan orang-orang yang bermasalah dalam kancah dakwah dan tarbiah ini serta yang menghambat perjalanannya, adalah mereka yang bermasalah dalam perkara salatnya.

Mereka bukan orang yang bersemangat mengerjakan salat, bersemangat mendapat takbiratul ihram bersama imam. Justru mereka sering bermudah-mudahan dengan perkara salat. Akhirnya ia terjatuh dalam berbagai kemungkaran dalam bidang akhlak, manhaj, dan lain sebagainya. Karena, salat sebagai penghalang kemungkaran dia abaikan. Wal’iyadzubillah.

 

Urgensi Salat dalam Kehidupan

Urusan salat tak bisa diremehkan. Jika engkau sedang dirundung masalah, dan jalan keluar seperti enggan menjemputmu, perhatikan salatmu! Mungkin kamu kurang memberikan porsi untuknya. Salat akan menjadi sebab terbukanya jalan keluar bagimu. Allah Taala berfirman:

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ

“Dan mintalah pertolongan dengan kesabaran dan salat. Tapi sesungguhnya salat itu akan terasa berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (QS. al-Baqarah: 45)

Kunci setiap permasalahan ada dua; sabar dan salat. Sabar akan selalu membuahkan kebaikan. Di mana pun dan bagaimana pun keadaannya. Selama sabar ada di sana, pasti kebaikanlah yang didapat. Adapun salat adalah bentuk nyata kekhusyukan dan keimanan hamba.

الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلَاقُو رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

“Orang-orang yang khusyuk adalah yang yakin akan pertemuan dengan Rabbnya dan bahwasannya mereka akan Kembali kepada-Nya.” (QS. Al-Baqarah: 46)

 

Bukti Jujurnya Keimanan Hamba

Kalau kita mengaku beriman, buktikan dengan salat! Apakah kita termasuk yang khusyuk dalam salat atau tidak. Sungguh, keselamatan seorang di akhirat sangat bergantung dengannya.

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ، فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ

“Sesungguhnya amalan yang akan pertama kali dihisab pada hari kiamat kelak adalah salat. Kalau bagus salatnya, maka sungguh dia telah selamat dan beruntung. Kalau jelek, sungguh merugi dan celakalah dia!” (HR. at-Tirmidzi: 413)

 

Kesimpulan

Demikianlah, kira-kira kesimpulan nasehat yang beliau sampaikan. Selepas tausiah tersebut, salat isya ditegakkan. Dan memang beda rasanya, antara salat biasa (sekedar gerakan) dengan salat yang benar-benar dihayati dan dirasakan nikmatnya. Dirasakan pula amalannya dan mengharap pahala dari Allah, Rabb semesta alam, Rabbnya salat.

Seusai tausiah malam itu, para santri terlihat antusias dan berlomba-lomba mendapat saf pertama, lebih dari biasanya. Semoga mereka bisa istiqamah di atas ketaatana.

Tema tausiah, ‘Ta’zhim Qadri as-Shalah’ (Mengagungkan Kedudukan Salat).

 

Penulis: Mush’ab Klaten, Takhasus

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.