Sejarah diwajibkannya Shalat

Oleh Hasan Hidayat 4B Takhasus

 

Para pembaca www.minhajulatsar.com  semoga Allah rahmati…

Shalat merupakan  rukun kedua dari rukun-rukun islam.  keutamaan  shalat banyak sekali diantaranya dengan shalat seorang tercegah dari perilaku yang keji dan mungkar. oleh karenanya wajib bagi setiap muslim memperhatiakan shalatnya terlebih shalat 5 waktu..

Bahwa Allah ta’ala memerintahkan ibadah ini yakni shalat secara langsung kepada nabi-Nya Muhammad shallallahu ’alaihi wassalam di saat peristiwa isra’mi’raj.

Mula-mula Allah memerintahkan kepada rasul-Nya untuk menjalankan shalat 50 kali dalam sehari semalam, maka diwajibkanlah shalat menjadi 50 kali dalam sehari. Tatkala  Rasul melawati  nabi Musa ‘alaihissalam, nabi  Musa pun mengatakan, “Apa yang Allah wajibkan untukmu?”

Nabi Muhammad shalallahu’alaihiwassalam  menjawab, “Allah mewajibkanku untuk shalat 50 kali dalam sehari.”

Nabi Musa mengatakan, “Sesungguhnya umatmu tidak akan mampu melaksanakannya, hendaknya engkau kembalilah kepada Rabbmu dan mintalah keringanan dari-Nya, dikarenakan aku sudah mencobanya pada umatku.”

 

Rasulullah menerima nasehat dari nabi Musa. Kembalilah Rasulullah shalallahu’alaihi was salam mengahadap Allah Subhanahu Wa ta’ala dalam rangka meminta rukhsah.

Hingga  Allah menguranginya 10 bilangan, maka rasulullah kembali kemudian melewati nabi musa lantas nabi Musa kembali mengatakan, “Apa yang Allah wajibkan untukmu?”

Rasulullah pun menjawab, “Allah mewajibanku untuk shalat 40 kali dalam sehari.” Lagi- lagi nabi Musa ‘alaihi was asalam menjawab Seperti tadi, “Sesungguhnya umatmu tidak akan mampu melaksanakannya, hendaknya engkau kembalilah kepada rabbmu dan mintalah keringanan dari-Nya.”

Akhirnya  Rasulullah kembali  menghadap kepada Allah Ta’ala untuk meminta ruksah kesekian kalinya. Kemudian allah yang Maha Pemurah memberikan keringanan bagi umat Muhammad dengan wajibnya shalat hanya 5 waktu dalam sehari semalam.

Turunlah kembali nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan melewati nabi Musa ‘alaihisslam, lantas nabi Musa berkata seperti tadi. Akan tetapi nabi Muhammad shallahu ‘alaihi wa sallam telah malu untuk meminta keringanan kesekian kalinya.

Akhirnya Rasulullah mensudahkan untuk tidak menghadap  kepada Allah kemudian berkata kepada nabi Musa ‘alaihis salam, aku telah ridho dan menerima keputusan Rabbju.

Maka terdengarlah suara  yang menyeru, “Engkau telah menunaikan kewajibanku, dan meringankan hamba-hambaku”

Itulah secuplik kisah dimana Allah subhanahu wa ta’ala  mewajibankan shalat kepada ummat Muhammad shallahum ‘alaihi wa asllam langsung antara Allah kepada nabi Muhammad tanpa perantara Jibril. MasyaAllah.

Begitu penyayangnya nabi Muhammad shallahu ‘alaihi wa sallam kepada umatnya. Sampai rela bolak balik bertemu Allah demi meminta keringanan. Subhanallah.

Bagaimana jadinya  kalau seandainya shalat yang diwajibkan atas umat ini 50 waktu dalam sehari semalam?! Maha suci Allah Rabb semesta alam dan kita bersaksi bahwa Muhammad shallahu ‘alaihi wa sallam adalah hamba dan utusan-Nya.

semoga kisah ini bisa menjadi motivasi kita yang tak jarang  lalai dan ogah-ogahan dalam melaksanakan shalat. Kalau demikian, bagaimana hasilnya  diakherat kelak. Na’udzubillah.

Padahal shalat merupakan awal kalinya amalan hamba ditimbang.

أَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ صَلاتُهُ فَإِنْ صَلُحَتْ صَلُحَ سَائِرُ عَمَلِهِ وَإِنْ فَسَدَتْ صَلاتُهُ فَسَدَ سَائِرُ عَمَلِهِ

“ perkara pertamakali para hamaba ditimbang adalah shalatnya, jika shalatnya baik maka baik pula seluruh amalanya namun jiaka shalatnya jelek maka jelk pula seluruh amalannya.”

Wallahu Ta’ala A’lam Bish Shawab. Ilmu itu hanya milik Allah.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.