Tentang hak orang tua
Oleh Usamah Perawang dan Hafidz Ilmi Takmili
Sudah tidak asing lagi bagi seorang tentang peran kedua orang tua atas anaknya dan bahwa kedua orang tua adalah sebab keberadaan seaorang anak, keduanya memiliki hak yang sangat besar yang wajib ditunaikan oleh seorang anak.
Kisah kasih kedua orang tua
Keduanya telah mendidiknya sejak kecil, mereka rela capek agar anaknya bisa beristirahat, rela begadang agar anaknya bisa tidur dan rela bekerja di dinginnya pagi dan dibawah terik mentari, demi sepeser nasi untuk anaknya yang sangat dia cintai.
Maka perhatikanlah ibumu telah mengandungmu dalam perutnya, engkau tumbuh di bawah pemeliharaannya selama sembilan bulan, sebagaimana yang Allah Ta’ala beritakan dalam firmannya,
حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ
“Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah.” (QS. Lukman: 14)
Kemudian setelah itu dia mengasuh dan menyusuimu selama dua tahun dengan susah payah. Begitu pula ayahmu dia telah bersusah payah dalam menghidupimu, dimulai sejak kecil sampai engkau bisa mengurus dirimu sendiri. Dia juga telah berupaya dalam mendidik dan mengasuhmu dalam keadaan ketika itu engkau tidak mampu menolak kejelekan dan mendatangkan manfaat atas dirimu.
Oleh karenanya Allah memerintahkan untuk berbuat baik kepada mereka berdua dalam rangka bersyukur kepada keduanya. Allah Ta’ala berfirman,
وَقَضَى رَبُّكَ أَلا تَعْبُدُوا إِلا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاهُمَا فَلا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلا كَرِيمًا. وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
“Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: ‘Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.’.” (QS. Al-Israa’: 23-24)
Allah Ta’ala juga berkata,
وَوَصَّيْنَا الإنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
“Kami telah perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS. Lukman: 14)
Berbaktilah! Engkau juga akan seperti mereka
Sesungguhnya hak orang tua yang harus engkau tunaikan adalah berbuat baik kepada keduanya dengan ucapan, perbuatan, harta dan badan, dan engkau melaksanakan perintah keduanya selama bukan dalam hal kemaksiatan dan tidak memudhorotkan dirimu, engkau bertutur kata yang baik terhadap keduanya dan melayani keduanya dengan apa yang layak atas keduanya.
Dan janganlah merasa keberatan tatkala keduanya sudah lanjut usia, sakit-sakitan dan dalam keadaan lemah. Karena sesungguhnya engkau akan menduduki posisi mereka, engkau akan menjadi seorang ayah sebagaimana engkau memiliki ayah dan engkau akan juga mencapai usia tua (jika Allah menghendaki). Sebagaimana keduanya telah lanjut usia dan engkau akan butuh terhadap bakti anakmu sebagaimana keduanya butuh terhadap baktimu.
Jika engkau telah menunaikan baktimu terhadap keduanya maka bergembiralah dengan pahala yang melimpah, karena balasan itu sesuai dengan perbuatan. Barangsiapa yang berbuat baik kepada kedua orang tuanya, maka niscaya anaknya akan berbuat baik kepadanya, dan barangsiapa yang durhaka kepada kedua orang tuanya maka begitu pula anaknya akan memperlakuakannya, karena balasan sesuai dengan jenis amalan dan sebagaimana engkau berbuat begitu pula engkau diperlakukan.
Besarnya hak kedua orang tua
Allah telah menjadikan tingkatan hak kedua orang tua sebagai tingkatan yang besar dan tinggi, Allah menempatkan hak keduanya setelah hak-Nya dan rosul-Nya karena dalam hak keduanya terkandung hak Allah dan rosul-Nya, sebagaimana Allah berfirman,
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
”Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang tua.” (QS. An-Nisaa: 26)
Dan Allah Ta’ala berfirman,
أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
“Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS. Lukman: 14)
Nabi telah mengedepankan berbakti kepada orang tua di atas jihad di jalan Allah, sebagaimana dalam hadits Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,
قلت يارسول الله, أي العمل أحب إلى الله؟ قال: الصلاة على وقتها قلت: ثم أي؟ قال: بر الوالدين قلت: ثم أي؟ قال: الجهاد في سبيل الله
“Aku bertanya kepada Rasulullah,’Wahai rosul, amalan apakah yang paling dicintai Allah?’ Beliau bersabda,’Solat pada waktunya’, maka aku bertanya,’Kemudian apa?’ Beliau bersabda,’Berbakti kepada kedua orang tua, ‘kemudian apa lagi wahai rosul?’ Maka beliau bersabda,’Jihad di jalan Allah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Penutup
Hal ini menunjukkan atas pentingnya hak kedua orang tua, yang mana manusia banyak melalaikannya. Mereka memutus hubungan dan durhaka kepada kedua orang tua mereka, serta tidak menoleh terhadap hak ayah dan ibunya, dan banyak dari mereka yang meremehkan keduanya dan tidak peduli kepada keduanya, bahkan mengangkat suara kepada keduanya, mereka akan mendapat balasan atas perbuatan tersebut, baik di dunia maupun di akhirat. Na’udzubillah min dzalik.
Diambil dan diterjemahkan dari kitab “ حقوق دعت إليها الفطرة وقررتها الشريعة.”, milik syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah. Semoga yang sedikit ini bisa bermanfaat. Amin.