Tinggalkanlah Debat

 

Oleh Ismail Silmi Baabduh, Takhasus

 

Wahai penuntut ilmu, jika kamu membuka pintu debat bersama temanmu, maka sungguh kamu telah membuka pintu fitnah bagi dirimu. Apabila seorang penuntut ilmu tidak menjauhkan diri darinya tentu ia akan mendapatkan marabahaya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَا ضَلَّ قَوْمٌ بَعْدَ هُدًى كَانُوا عَلَيْهِ إِلاَّ أُوتُوا الجَدَلَ، ثُمَّ تَلاَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَذِهِ الآيَةَ: {مَا ضَرَبُوهُ لَكَ إِلاَّ جَدَلاً بَلْ هُمْ قَوْمٌ خَصِمُونَ}

Tidaklah sesat suatu kaum setelah mereka mendapatkan petunjuk melainkan karena mereka melakukan debat.” Kemudian beliau membaca firman-Nya,

{مَا ضَرَبُوهُ لَكَ إِلاَّ جَدَلاً بَلْ هُمْ قَوْمٌ خَصِمُونَ}

“Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja, sebenarnya mereka adalah kaum yang memang suka bertengkar.” (HR. At-Tirmidzi dan selainnya)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam Tidak Suka Berdebat

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bukanlah seorang yang suka berdebat. Tatkala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pergi ke rumah Fathimah dan Ali, beliau ingin membangunkan keduanya untuk salat malam, beliau mengetuk pintu dan berkata, “Tidakkah kalian bangun untuk melaksanakan salat?”

Ali mengatakan, “Sesungguhnya jiwa kami di tangan Allah, Dia membangunkan sesuai kehendak-Nya.” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam langsung balik seraya memukul pahanya dan berkata,

وَكَانَ الإنْسَانُ أَكْثَرَ شَيْءٍ جَدَلا

“Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah.” (QS. Al-Kahfi: 54)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah mendebat Ali, dan beliau menganggap bahwa jawaban Ali termasuk dari jidal (debat), dengan berdalilkan firman Allah:

وَكَانَ الإنْسَانُ أَكْثَرَ شَيْءٍ جَدَلا

“Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah.” (QS. Al-Kahfi: 54)

 

Wahai penuntut ilmu! Jauhilah perdebatan, karena hal itu menyebabkan kemurkaan dan kebencian dalam hati. Katakan kepada temanmu apa yang kamu ketahui, kalau temanmu enggan dan mengatakan tidak, kembalikanlah permasalahannya kepada gurumu atau syaikhmu. Sekali lagi, menjauhlah dari perdebatan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

اقْرَءُوا القُرْآنَ مَا ائْتَلَفَتْ قُلُوبُكُمْ، فَإِذَا اخْتَلَفْتُمْ فَقُومُوا عَنْهُ

Bacalah Al-Qur’an selama hati-hati kalian bersatu, apabila kalian berselisih (tentang Al-Qur’an), maka bubarlah dari tempat-tempat kalian.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Penutup

Apabila di suatu majelis terjadi perdebatan, satu menyatakan demikian dan yang lain menyatakan demikian, maka dengarkanlah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas. Jangan kalian duduk di majelis itu dan jangan mencoba untuk membuka perdebatan. Berhati-hatilah kamu dari perdebatan, dan jaga waktumu, insya Allah kamu akan saling mencintai dan saling menyayangi.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.