azh-Zhahir al-Bathin (Seri Asmaul-Husna)

 

Oleh Abu Abdillah Anton Purbalingga

 

Di antara asmaul husna adalah azh-Zhahir dan al-Bathin. Kedua nama ini yang menunjukkan bahwa Allah memiliki sifat azh-Zhahiriyyah dan al-Bathiniyyah. Hal ini sebagaimana yang Allah sebutkan dalam al-Qur’an:

هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

“Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Hadid: 3)

Makna azh-Zhahir dan al-Bathin

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan makna azh-Zhahir dan al-Bathin. Disebutkan dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila hendak berbaring di atas ranjangnya, beliau mengucapkan:

اللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ وَرَبَّ اْلأَرْضِ وَرَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ رَبَّنَا وَرَبَّ كُلِّ شَيْءٍ، فَالِقَ الْحَبِّ وَالنَّوَى وَمُنْزِلَ التَّوْرَاةَ وَاْلإِنْجِيْلَ وَالْفُرْقَانَ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ شَيْءٍ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ، اللَّهُمَّ أَنْتَ اْلأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ وَأَنْتَ اْلآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ وَأَنْتَ الْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُوْنَكَ شَيْءٌ، اقْضِ عَنَّا الدَّيْنَ وَأَغْنِنَا مِنَ الْفَقْرِ

“Ya Allah Rabb langit dan bumi dan Rabb ‘arsy yang agung. Rabb kami dan Rabb segala sesuatu, Allah yang menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Yang menurunkan Taurat, Injil, dan al-Qur`an. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan segala sesuatu yang Engkaulah yang menguasai ubun-ubunnya. Ya Allah, engkaulah al-Awwal yang tiada sesuatupun sebelum-Mu dan engkaulah al-Aakhir yang tiada lagi sesuatupun setelah-Mu. Engkaulah azh-Zhahir yang tidak ada sesuatu di atas-Mu dan Engkau al-Bathin Yang tidak ada sesuatu di bawah-Mu . Lunasilah hutang kami dan cukupilah kami dari kefakiran.” (HR. Muslim no. 2713)

Hadits di atas menafsirkan makna-makna dari nama agung ini yang mana hal tersebut menunjukkan keesaan Rabb Yang Maha Agung dalam hal kesempurnaan dan bahwa Dia meliputi segala sesuatu secara mutlak. Baik yang berkaitan dengan waktu, yaitu pada nama-Nya al-Awwal dan al-Aakhir, maupun yang berkaitan dengan tempat yaitu pada nama-Nya azh-Zhahir dan al-Bathin. (Syarh al-Aqidah al-Wasitiyah karya Syaikh Muhammad Khalil Harras rahimahullah)

Syaikh Abdurrahman as-Sa’di rahimahullah menafsirkan:

{وَالظَّاهِرُ} الذي ليس فوقه شيء، {وَالْبَاطِنُ} الذي ليس دونه شيء

“Azh-Zhahir adalah yang tidak ada sesuatupun di atas-Nya , sedangkan al-Bathin adalah yang tidak ada sesuatu di bawah-Nya.” (Tafsir as-Sa’dy surat al-Hadid: 3)

Buah Mengimani Nama azh-Zhahir dan al-Bathin

Di antara buah mengimani kedua nama Allah tersebut adalah:

  1. Kita mengetahui bahwa Allah Maha Agung dan Maha Tinggi di atas seluruh makhluk-Nya.
  2. Di antara keagungan Allah bahwa Dia Maha Tinggi, namun Allah Maha Dekat dengan para hamba-Nya dan bersama mereka dengan keluasan ilmu-Nya.
  3. Sepantasnya bagi kita untuk senantiasa bertakwa di manapun berada, karena Allah Maha Dekat dengan kita.

Meluruskan Akidah Kaum Muslimin

  1. Nama azh-Zhahir membantah anggapan bahwa Allah ada di mana-mana.

Allah subhanahu wa ta’ala tidak di mana-mana, sebagaimana anggapan sebagian orang. Bahkan Allah Maha Tinggi di atas seluruh makhluk-Nya.

  1. Nama al-Bathin membantah anggapan bahwa Allah menyatu dengan makhluk-Nya.

Allah subhanahu wa ta’ala tidak menyatu dengan makhluk-Nya atau sebagian makhluk-Nya, bahkan Allah terpisah dari mereka semuanya. Hanyalah Allah bersama para makhluk-Nya dengan keluasan ilmu-Nya dan bersama orang-orang beriman dengan pertolongan dan taufik-Nya.

Demikianlah pembahasan seputar nama Allah azh-Zhahir dan al-Bathin, semoga Allah memberikan kami ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik, dan amalan yang diterima. Amin

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.