Ujian Hafalan al-Quran, Sepekan Sebelum Lebaran
Oleh Tim Reportase Santri
Sarapan pagi kali ini menunya istimewa, opor ayam dengan lauk kerupuk udang. Hal itu karena pada hari ini lembaga tahfizh sedang mengadakan ujian hifzhul Quran bulanan. Seperti biasa, setiap kali ujian hafalan, sarapan pagi santri selalu istimewa.
Sejak subuh tadi, masjid Ali bin Abi Thalib (masjid ma’had) tampak sibuk. Para santri tahfizh ramai menyetorkan hafalannya. Sementara kakak-kakak kelas dari takhasus, mereka menyimak dengan seksama. Di sana juga ada para musyrif dan mudarris yang hilir mudik memantau dan mengawasi jalannya ujian.
Beginilah suasana masjid Ali bin Thalib setiap kali ujian bulanan. Semua lapisan santri dan pengajar terlihat bekerja sama dengan kompak, turut serta dalam menjalankan tarbiyah di ma’had ini. Karena memang, tarbiyah ini butuh kerja sama dan ta’awun dalam menjalaninya.
Ini menjadi ujian hafalan pertama pada tahun ajaran baru ini. Makanya, setiap santri hanya wajib menyetorkan 5 juz dari hafalannya. Walaupun hanya 5 juz, masih banyak juga santri yang gagal. Mungkin karena mereka telah lama pulang ke rumah dan baru kembali ma’had, sehingga hafalannya masih kacau.
Seperti biasa, ujian berlangsung selama dua hari sampai esok. Namun, pada hari pertama ini kebanyakan santri telah menyelesaikan ujiannya. Tidak perlu waktu lama untuk setoran sebanyak lima juz.
Harapan dan Doa
Dalam menjalani ujian hifzhul Quran kali ini, tentu mereka para santri tahfizh membutuhkan dukungan penuh dari orang tuanya. Pastinya mereka menantikan doa dari bapak ibu yang memerdulikan pendidikan putra-putrinya, walaupun doa itu dikirim dari tempat yang jauh di sana. Teringat sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ يُسْتَجَابُ لَهُنَّ لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ لِوَلَدِهِ
“Tiga doa mustajab yang tidak diragukan lagi. Yaitu doa orang yang terzalimi, doa orang yang bepergian (safar) dan doa baik orang tua pada anaknya.” (HR. Ibnu Majah no. 3862. Syaikh al–Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Semoga Allah menjadikan mereka sebagai anak-anak yang saleh, penerus bangsa dan dakwah yang mulia ini. Semoga mereka dapat menjadi tabungan pahala bagi para orang tuanya, untuk kemudian dikumpulkan di surga kelak bersama seluruh keluarganya, Amin.