Wanita dan dakwah
Oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah
Pertanyaan:
Apa pendapat Anda tentang keterkaitan wanita dengan dakwah ke jalan Allah?
Jawaban:
Perumpamaan dalam dakwah seperti halnya kaum pria. Wajib baginya untuk berdakwah kepada Allah dan menegakkan amar ma’ruf dan nahi munkar. Dikarenakan al-Qur’an dan sunnah yang suci telah memerintahkan hal itu serta para ulama telah menerangkan tentangnya. Oleh karenanya, wajib bagi kaum wanita untuk berdakwah kepada Allah dan memerintahkan kebaikan dan melarang dari kemungkaran disertai adab-adab yang kaum laki diperintahkan untuk mengerjakannya.
Demikian pula wajib bagi mereka untuk tidak mencampuri dakwah dengan keluh kesah dan minimnya kesabaran, karena akan timbul celaan manusia terhadap dakwah, sikap menggampangkan, dan mengolok-ngoloknya. Wajib bagi mereka menanggung beban dakwah dan bersabar, walau ia dapati dari sebagian orang suatu cemoohan dan celaan.
Demikian juga wajib bagi wanita untuk menjaga kehormatan diri dan hijab mereka dari pandangan laki-laki ajnabi (non mahrom) serta menjauhi ikhtilath (bercampur baur). Hendaknya dakwah mereka dihiasi dengan menjauhi perkara-perkara yang dilarang darinya.
Apabila ia berdakwah kepada lelaki, hendaknya ia dalam keadaan berhijab dan tidak ikhtilath (berduaan dengan non mahrom). Apabila ia berdakwah kepada wanita, maka hendaknya dengan hikmah serta harus baginya untuk baik dalam hal akhlak, tindak tanduknya, sehingga mereka tidak berpaling darinya dan mengucilkannya disebabkan akhlak buruk yang timbul darinya.
Wajib juga bagi mereka (para wanita) untuk menjauhi pakaian yang dapat memfitnah kaum lelaki dan menjauhi dari segala sebab yang menimbulkan fitnah dengan senantiasa menampakkan akhlak yang luhur, rendah dalam bertutur, dan menjauhi perkara yang dilarang untuknya. Wajib baginya untuk menjaga dakwah ilallah dengan cara mempuh yang tidak mencoreng agamanya maupun kehormatannya.
Sumber: Diambil dari rekaman audio nur ‘ala darb no. 30 Majmu’ Fatawa Ibnu Baz hal. 04/2261.
Terjemah oleh Muhammad Sijnul Mubarak Banjarnegara