Bangkit dari rasa futur

 

Oleh Alfahyed Ambon Takhasus

 

Akhi fillah, pada pembahasan kali ini kami akan memaparkan sekaligus membahas tentang masalah futur secara tingkatannya dengan dalil al- Qur’an dan as-Sunnah.

Futur adalah salah satu kata yang diserap dari bahasa arab yang artinya lemah badan atau berkurangnya rasa semangat. Silahkan merujuk ke KTBA (Kamus Tebal Bahasa Arab) yang masyhur di kalangan para santri adalah kamus munawir. Adapun secara syar’i, futur adalah ketetapan Allah kepada setiap hamba-Nya.

 

Dari sahabat Abdullah bin Amr bin al-Ash radhiyallahu ‘anhuma ia berkata, Rasulullah shalllallhu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إن لكل عمل شرة ولكل شرة فترة فمن كان فترته إلى سنتي فقد أفلح ومن كان فترته إلى غير ذلك فقد هلك

”Sesungguhnya pada setiap amalan ada masa semangatnya dan pada masa semangat pasti ada masa-masa futurnya (malas). Barang siapa yang di masa futurnya ia arahkan kepada sunnahku (bimbinganku), maka sungguh ia telah beruntung. Namun jika di masa-masa futurnya ia arahkan kepada selain sunnahku, maka sungguh ia telah binasa.” [HR. Ahmad dan Ibnu Hibban]

 

Faedah hadits

Dari hadits di atas, kita dapat memetik beberapa faedah:

  1. Futur adalah ketetapan Allah bagi setiap hamba-Nya.
  2. Apabila futur menimpa seorang hamba, maka ada dua kemungkinan: beruntung atau binasa.
  3. Orang orang yang beruntung adalah orang yang masa futurnya digunakan untuk mengamalkan sunnah Rasulullah dan orang yang binasa adalah orang yang masa futurnya kepada kemaksiatan kepada Rabb semesta alam.

 

Tingkatan futur

Futur sendiri terbagi menjadi beberapa tingkatan:

1. Futur tingkat rendah

Futur ini sendiri adalah futur yang dapat diatasi oleh seorang hamba, karena futur ini sendiri tidak membuat seorang terjatuh ke dalam kebinasaan dan membuat pelakunya berbuat  dosa.

2. Futur tingkat menengah

Adapun futur jenis ini adalah futur yang dapat membuat pelakunya terjatuh ke dalam jurang kemaksiatan dan menyeretnya ke dalam dosa.

3. Futur tingkat tinggi

Futur ini adalah futur yang kita harus banyak-banyak meminta perlindungan kepada Allah darinya, karena futur ini dapat membuat pelakunya keluar dari jalan yang syar’i yang mulia (baca thallabul ‘ilmi). Maka dari itu, kita memohon kepada Allah agar menjauhkan kita dari tiga jenis futur ini. Amin

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.