Beriman terhadap takdir
Oleh Rifki Andika Wijaya Takmili
Iman kepada takdir merupakan rukun iman yang ke enam dalam Islam. Dalam memahami permasalahan takdir, syariat yang mulia telah menjelaskan secara lengkap dan sempurna. Berikut ini akan kami sampaikan penjelasan dari Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah dalam kitabnya yang berjudul al-Aqidah ash-Shohihah. Mudah-mudahan bermanfaat bagi kami dan pembaca sekalian.
4 pokok mengimani takdir
Keimanan kepada takdir, mencakup empat perkara dibawah ini:
- Ilmu Allah
Bahwasanya Allah ta’ala telah mengetahui apa yang telah terjadi dan apa yang akan terjadi. Begitu juga Allah mengethui keadaan para hamba-Nya. Allah juga mengetahui rezeki para hamba-Nya, ajal mereka serta amalan mereka, dan selain yang telah disebutkan dari keadaan para hamba.
Tidak samar dari Allah satupun dari keadaan dan perbuatan makhluk-Nya. Allah ta’ala berkata:
أَنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
“Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Baqarah: 231)
Allah ta’ala juga berkata:
لِتَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا
“Agar kalian mengetahui bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu dan ilmu Allah benar-benar meliputi segala sesuatu.” (QS. At-Tolaq: 12)
- Catatan takdir
Bahwasanya Allah telah menulis seluruh yang ditakdirkan dan telah ditetapkan sebagaimana perkataan-Nya:
قَدْ عَلِمْنَا مَا تَنْقُصُ الْأَرْضُ مِنْهُمْ وَعِنْدَنَا كِتَابٌ حَفِيظٌ
“Sungguh Kami telah mengetahui apa yang di dalam bumi dan di sisi Kami terdapat kitab (catatan) yang terplihara dengan baik.” (QS. Qof: 4)
Dan perkataan Allah ta’ala:
وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ
“Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab yang jelas.” (QS. Yasin: 12)
Begitu juga perkataan Allah ta’ala:
أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ إِنَّ ذَلِكَ فِي كِتَابٍ إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
“Tidakklah engkau tahu bahwa Alah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? Sungguh yang demikian itu sudah terdapat dalam sebuah kitab, sesungguhnya yang demikian itu sangat mudah bagi Allah.” (QS. Al-Hajj: 70)
- Kehendak Allah
Keimanan terhadap kehendak Allah yang terjadi, maka segala sesuatu yang Allah kehendaki pasti akan terjadi. Adapun yang ia tidak kehendaki tidak akan terjadi, sebagaimana perkataan Allah ta’ala:
إِنَّ اللَّهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ
“Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.” (QS. Al-Hajj: 18)
Allah ta’ala juga berkata:
إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
“Sesungguhnya urusan Allah apabila Dia menghendaki sesuatu, Dia hanya berkata: jadilah! Maka jadilah sesuatu tersebut. (QS. Yasin: 82)
Allah ta’ala juga berkata:
وَمَا تَشَاءُونَ إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيمًا حَكِيمًا
“Dan kalian tidak dapat menghendaki kecuali apabila Allah menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Insan: 30)
- Penciptaan
Bahwasannya Allah ta’ala yang menciptakan segala sesuatu yang ada ini. Tidak ada pencipta selain Allah, serta tidak ada Rabb selain-Nya. Sebagaimana perkataan Allah ta’ala,
اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ
“Allah pencipata segala sesuatu dan Dia Maha Pemelihara atas segala sesuatu.” (QS. Az-Zumar: 62)
Allah ta’ala juga berkata:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ هَلْ مِنْ خَالِقٍ غَيْرُ اللَّهِ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ لا إِلَهَ إِلا هُوَ فَأَنَّى تُؤْفَكُونَ
“Wahai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezeki kepadamu dari langit dan bumi? Tidak ada Tuhan selain dia. Maka mengapa kamu berpaling?” (QS. Fathir: 3)
Maka di sisi ahlus sunnah, keimanan terhadap takdir mencakup empat perkara ini, berbeda dengan ahlul bid’ah yang mengingkari sebagian dari empat perkara ini. Mudah-mudahan pembahasan tentang iman kepada takdir bermanfaat dan menjadi pemberat timbangan di akhirat kelak. Amin