Berpuasa 10 Hari Penuh di Awal Zulhijah

 

Oleh asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Ta’ala

 

Pertanyaan

Penanya berkata: Terkait 10 hari pertama bulan Zulhijah, banyak dari kalangan manusia yang berpuasa penuh dari tanggal 1 sampai tanggal 10. apakah di sana ada dalil yang sahih mengenai hal ini?

 

Jawaban

Asy-Syaikh: Apakah engkau pernah mendengar hadits-hadis yang berbunyi:

مَا مِنْ أَيَّامٍ العَمَلُ الصَّالحُ فِيْهِنَّ أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ العَشَرِ.

“Tidak ada hari-hari yang amalan saleh padanya lebih Allah cintai daripada 10 hari (pertama bulan Zulhijah ini).”

Penanya: Ya, saya pernah mendengarnya.

 

Asy-Syaikh: Apakah puasa termasuk dari amalan saleh atau tidak?

Penanya: Ya, (termasuk).

 

Asy-Syaikh: Kalau begitu dia masuk dalam kategori hadis tersebut.

-Selesai penukilan-

 

Sumber: https://binbaz.org.sa/fatwas/21833/ما الدليل على فضل صيام عش رذي الحجة

 

Faedah Tambahan

Hadis-hadis yang menyebutkan tentang keutamaan 10 hari pertama bulan Zulhijjah sangatlah banyak riwayat dan lafalnya. Di antaranya sebagai berikut:

Pertama, hadis yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad dalam Musnad-nya (1968), Imam Tirmidzi (757) begitu pula Ibnu Hibban (324) dari sahabat Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَا مِنْ أَيَّامٍ العَمَلُ الصَّالحُ فِيْهِنَّ أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ العَشَرِ. قَاْلُوا: يَا رَسُوْلَ اللهِ وَلَا الِجهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ؟ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: وَلَا الجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ إلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

“Tidak ada hari-hari yang amalan saleh padanya lebih Allah cintai daripada 10 hari (pertama bulan Zulhijah ini). Para Sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, tidak pula jihad di jalan Allah?’ Rasulullah shallahu alaihi wa sallam menjawab, ‘Tidak pula berjihad di jalan Allah sekali pun. Kecuali seseorang yang berangkat jihad dengan jiwa raga beserta hartanya, kemudian dia tidak kembali sama sekali (yakni mati syahid-pent).’” 

 

Kedua, hadis yang dikeluarkan oleh Imam al-Bukhari rahimahullahu Ta’ala dalam sahihnya nomor 969, dari sahabat Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhu. Dari Nabi shallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda:

«مَا العَمَلُ فِي أَيَّامٍ أَفْضَلَ مِنْهَا فِي هَذِهِ» قَالُوا: وَلاَ الجِهَادُ؟ قَالَ: «وَلاَ الجِهَادُ، إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ يُخَاطِرُ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ، فَلَمْ يَرْجِعْ بِشَيْءٍ»

“Tidak ada suatu amalan yang lebih utama melainkan yang dilakukan pada hari-hari ini. Para sahabat bertanya, ‘Tidak pula jihad?’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Tidak pula jihad kecuali seseorang keluar mempertaruhkan jiwa dan hartanya, kemudian tidak ada yang kembali sedikit pun.”

 

Semoga Allah Taala menerima amalan kita semua, dan melipat gandakannya sehingga dapat menjadi pemberat amalan kita kelak di hari kiamat, amin.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.