Demi jalan-Mu ya Allah

Oleh Abdurrahman Jumardin Tahfizh Mutawasith
Saudaraku yang kucintai…
Meninggalkan sesuatu yang disukai jiwa disebabkan karena melaksanakan perintah Allah ta’ala memang membutuhkan kesabaran. Saat harapan dalam diri sangat tinggi namun agama tidak sejalan dengan kepentingan jiwa, saat itu ujian pun dimulai. Ujian tentang kejujuran dan kesetiaan terhadap keyakinan yang tertanam, dan ujian akan kesabaran untuk mengalahkan kehendak jiwa, serta perjuangan menundukkan nafsu yang selalu angkuh untuk menunduk dan merendah di hadapan Allah yang maha Mulia.
Kesabaran pun kian menyesakkan rongga dada, jika yang harus ditinggalkan memiliki nilai yang tinggi dan berkaitan erat dengan untung-rugi duniawi. Terlintas dalam benak berbagai bisik keraguan,
“Jika saya tinggalkan ini bagaimana nasib saya nanti?!”
“Bagaimana saya makan?!”
“Dari mana lagi saya dapat harta?”
Tak ayal, banyak yang patah arang sebelum berjuang menuju jalan hidup yang lebih baik dan meninggalkan masa lalu yang hitam. Berpindah menuju jalan yang lurus dan benar memang tidak mudah. Ya, butuh kesabaran, keyakinan mantap, kejujuran hati, serta perjuangan meninggalkan segala kepentingan duniawi.
Yakinkan wahai saudaraku, jika engkau meninggalkan masa lalu yang kelam menuju jalan yang lurus dan benar dengan niat yang tulus, pasti Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik. Hal ini seperti sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Barangsiapa meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan menggantikannya dengan sesuatu yang lebih baik darinya.”
Oleh karena itu kita harus yakin dengan sabda Nabi di atas. Jika masih ada dalam benak kita berbagai bisikan keraguan masa depan.
Yakinlah wahai saudaraku…
Di balik kesulitan ada kemudahan, di balik kesempitan ada kelapangan, di balik rasa takut ada rasa aman, awal dari kebahagiaan adalah kesusahan. Itulah janji Ar Rahman, bagi hamba-hamba yang beriman. Maka janganlah kalian pupus harapan. Allah ta’ala berfirman:
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا 6
“ Sungguh, bersama kesukaran itu pasti ada kemudahan.” (As-Syarh: 6)
Semoga bermanfaat. Amin.