Dunia Bukan Tolok Ukur Kecintaan Allah Kepada Hamba

Dunia bukan tolok ukur

 

Oleh Adhiyaun Nazmi, Takhasus

 

Sungguh kehidupan dunia adalah tipu daya. Orang-orang jahil lagi bodoh yang tidak paham agama mengira bahwa pemberian harta, anak, dan lainnya adalah kebahagiaan sejati dan bentuk keridaan Allah Taala kepada mereka, demikian pula dengan tidak datangnya azab. Padahal sejatinya dunia bukan tolok ukur kebahagiaan dan kecintaan Allah kepada seseorang. Allah berkata dalam surat Saba’ ayat ke-35,

وَقَالُوا نَحْنُ أَكْثَرُ أَمْوَالا وَأَوْلادًا وَمَا نَحْنُ بِمُعَذَّبِينَ

“Mereka berkata: ‘Kami lebih banyak mempunyai harta dan anak-anak (daripada kamu) dan kami sekali-kali tidak akan mendapat azab.’” (QS. Saba’: 35)

 

Sungguh Salah Apa yang Mereka Sangka

Allahul musta’an, Ta’alallahu ‘amma yaquuluuna ‘uluwwan kabiira, tidak demikian wahai saudaraku! Bukan dengan banyaknya harta, anak, atau yang lainnya menunjukkan bahwa Allah cinta pada seorang hamba. Bahkan Allah memberikan dunia kepada orang kafir sebagai bentuk istidraj (mengulur waktu azab) kepada mereka. Dalam sebuah hadis, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللهَ يُعْطِي الدُّنْيَا مَنْ يُحِبُّ وَمَنْ لَا يُحِبُّ، وَلَا يُعْطِي الْإِيمَانَ إِلَّا مَنْ يُحِبُّ

“Sesungguhnya Allah memberi dunia kepada orang yang Allah cintai dan yang tidak Allah cintai, adapun iman, maka tidaklah Allah berikan melainkan kepada orang yang Allah cintai.” (HR. Al-Hakim dalam al-Mustadrak, Imam Albani mensahihkannya dalam Silsilah as-Shahihah)


Baca Juga: Dunia, Antara Suka dan Duka


Bertapa banyak orang-orang di luar sana dari kaum kuffar bahkan muslimin yang bergelimang dengan harta, hidup mewah, dan royal, tetapi mereka tidak pernah merasa puas dan bahagia. Tiba-tiba saja terdengar di telinga kita bahwa si Fulan terjerat narkoba, si ‘Illan bermain judi, dan si Allan bunuh diri. Ya Allah, ada apa dengan mereka?

Bukankah mereka adalah orang yang serba berkecukupan? Bahkan ada yang dikatakan hartanya tidak habis sampai tujuh turunan, tapi mengapa bisa demikian?

Ketahuilah wahai saudaraku, harta dunia bukan segala-galanya dan bukan sebagai tolok ukur bahwa seorang itu bahagia atau dia dicintai oleh Allah Taala, mereka telah tertipu dengan dunia yang fana ini.

 

Penutup

Semoga Allah memberikan kita rezeki yang halal dan baik serta kemudahan untuk menggunakannya dalam hal kebaikan dan di jalan Allah. Semoga pembahasan ini bermanfaat bagi si penulis dan kaum para pembaca sekalian. Amiin.

Wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallam.


Artikel Kami: Janganlah Tertipu dengan Dunia


 

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.