Mengapa Harus Bersedih, Kawan!

 

Oleh Abdullah Mangun, Tahfizh.

 

Rasa sedih merupakan salah satu hadiah kehidupan yang mustahil bisa tehindarkan. Saat keinginan tak terwujud, rasa sedih kadang datang mengganggu pikiran. Rasa sedih juga kadang hadir saat yang kita khawatirkan benar-benar menjadi kenyataan.

Sampai kapan pun setan tidak pernah berhenti mengganggu anak manusia. Setan akan terus berusaha menyesatkan mereka, salah satunya dengan perantara rasa sedih. Karena saat bersedih, tak jarang seseorang tidak bisa fokus dalam beribadah, pikiran yang galau dan kacau balau memicu untuk melakukan larangan dan kemaksiatan.

 

Sedih yang Terpuji

Secara fitrah manusiawi, kita tidak bisa menolak datangnya rasa sedih, akan tetapi kesempurnaan Islam selalu mengajarkan hal-hal yang tepat untuk ‘menjamu’ kesedihan tersebut kala ia datang.

Segala masalah termasuk rasa sedih, boleh-boleh saja untuk bersedih. Namun jangan sampai kita tersesat dan terlena olehnya. Berita-berita tentang dunia Islam yang semakin hari semakin memprihatinkan, kabar buruk tentangnya yang terus berdatangan, tentu membuat kita dipeluk oleh rasa sedih berkepanjangan.

Meluasnya praktik-praktik syirik dan kebidahan, dicaci, dicemooh dan dikucilkannya para pembawa kebenaran, sampai pun terdegradasinya moral bangsa Islam karena sebab mengekor pada style dan gaya orang barat, tentunya semua hal itu menambah rasa kesedihan yang mendalam.

 

Akan tetapi jangan terus terseret oleh arus kesedihan. Ingatlah selalu, bahwa orang-orang yang beriman kedudukannya jauh lebih tinggi dari seluruh makhluk yang ada. Bukankah Allah Taala berfirman:

وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

“Janganlah kamu merasa lemah, jangan pula bersedih padahal kamulah orang yang tinggi derajatnya jika kamu beriman.”  (QS. Al-Imran: 139)

Hati kita terketuk bahagia membaca ayat Allah Taala. Ini sebuah jaminan sekaligus janji indah dari Allah. Apapun situasi, kondisi dan keadaan orang-orang beriman, tetaplah mereka selalu tinggi dan termulia. Jikalau demikian, haruskah kita tetap bersedih?!

 

PR Bersama

Hanya saja kita harus tetap berusaha untuk mewujudkan janji-janji tersebut. Caranya adalah dengan kita benar-benar menjadi orang yang beriman. Marilah kita mempelajari agama Islam secara lebih mendalam, memahami kemudian mengamalkan dan mengajarkannya. Hal-hal inilah satu-satunya cara untuk menjadi mukmin sejati.

Tanpa hal ini, mungkinkah seorang akan dikatakan beriman sejati?! Tentunya tidak.

 

Buatlah Dia Bahagia

Karena rasa sedih akan mengganggu pikiran ibadah seseorang, maka Islam melarang kita untuk membuat orang lain bersedih. Perkataan dan perbuatan apapun yang membuat orang lain bersedih wajib untuk kita jauhi; bermuka masam, tak menjawab salam, menolak hadiah, berkata kasar, dan mengolok-olok adalah contoh hal-hal yang sudah seharusnya kita hindari. Rasulullah shallahu alaihi wa sallam pernah bersabda:

يَسِّرُوا وَلاَ تُعَسِّرُوا، وَبَشِّرُوا، وَلاَ تُنَفِّرُوا

“Permudahlah, jangan mempersulit. Berilah kabar gembira, Janganlah membuat orang lain lari.” (HR Bukhari no. 69 dan Muslim 1734 dari sahabat Anas bin Malik)

Maksud hadis ini adalah buatlah orang tersenyum dengan memberi kabar gembira dan mempermudah urusannya. Jangan mempersulitnya sehingga dia akan bersedih kemudian pergi menjauh dari kita.

Semoga Allah menjaga hati kita dari hal-hal yang membuat kita terjatuh, membuat kita berpaling, apalagi di masa-masa sekarang.

 

Maka dari itu kita berdoa kepada Allah Taala.

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قُلُوبَنَا عَلَى دِينِكَ

يَا مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ، ثَبِّتْ قُلُوبَنَا إِلَى طَاعَتِكَ

“Wahai Dzat Yang Maha membolak-balikkan hati, kokohkanlah hati kami di atas agamamu. Wahai Dzat Yang memalingkan hati, palingkanlah hati-hati kami untuk senantiasa taat kepadamu.”

 

Penutup

Harapan kita, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kesabaran dan keridaan kepada kita serta ketegaran hati saat sedih datang bertandang. Semoga Allah Taala menghindarkan kita dari sifat-sifat tercela ketika rasa sedih menyapa hati kita.

Semoga kita selalu mengingat janji Allah Taala:

لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا

“Janganlah bersedih. Sesungguhnya Allah bersama kita.(QS. At-Taubah: 90)

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.