Hadapi Pandemi dengan Ketundukan Hati
Telah muncul di negeri yang kita cintai ini, Indonesia, berbagai bencana yang selalau datang silih berganti. Belum lupa kita dengan tsunami di Palu, belum lupa kita dengan gempa di Lombok yang telah menelan sekian ribu korban, kini negeri yang kita cintai ini harus kembali mendapatkan musibah berupa wabah covid-19 yang kian menimpa di berbagai pelosok dunia hingga saat ini.
Wabah Covid-19, tentu seorang muslim teramat sedih dengan musibah ini. Sedih saat menengok manusia yang sedang terselimuti dengan rasa takut dan khawatir darinya. Miris,saat menyaksikan rintihan manusia karena kehilangan orang-orang terdekatnya. Namun semua itu tidaklah membuat seorang muslim ahlussunnah lupa dengan hikmah dari sebuah musibah. Ia yakin bahwa wabah Covid-19 adalah salah satu tentara Allah yang diturunkan di muka bumi ini sebagai peringatan terhadap seluruh hamba karena sebab ulah tangan mereka. Agar mereka bertaubat dan meminta ampun kepada Allah Subhanahuwata’ala serta kembali kepada jalan yang lurus.
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
“Telah tampak kerusakan di daratan dan di lautan. Disebabkan oleh ulah tangan manusia. Allah ingin merasakan kepada mereka sebagian akibat perbuatan mereka,agar mereka kembali ke jalan yang benar” (ar-Rum: 41)
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِير
“Apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan- kesalahanmu)” (asy-syura:30)
Pembaca yang semoga dirahmati Allah….
Tentu,tidaklah Allah Subhanahuwata’ala menurunkan suatu musibah kepada hambanya melainkan pasti ada solusinya. Maka berikut adalah diantara solusi dari segala musibah yang menimpa,termasuk wabah Covid-19 ini,yaitu bertaubat dan beristighfar kepada Allah Subhanahuwata’ala. Karena sebab terbesar untuk menggapai rahmat Allah dan memperoleh kebaikan serta berkah adalah dengan bertaubat dan memohon ampun kepada-Nya. Nabi Nuh ‘Alaihisalam berkata saat mengingatkan kaumnya,
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (10) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا (11) وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا
“Maka aku katakan kepada mereka , ‘Mohonlah ampun kepada Rabbmu sesungguhnya Dia adalah maha pengampun’ Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat,membanyakkan harta dan anak-anakmu,serta mengadakan untukmu kebun kebun dan mengadakan pula untukmu sungai sungai” (Nuh:10-12)
Nabi Muhammad shallahu ‘alaihi wa sallam, yang telah terampuni segala dosanya baik yang lampau ataupun akan datang pun beliau tetap memperbanyak istighfar. Apalagi kita sebagai manusia yang tak terjamin terampuninya dosa dan kesalahan, tentu harus lebih banyak bertaubat dan beristighfar kepada Allah Subhanahuwata’ala. Ibnu Umar Radiyallahu’anhu berkata,”Kami menghitung istighfar Rasulallah Sallallahu.alaihiwasallam dalam satu kali majelis sebanyak seratus kali. Beliau membaca:
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الغَفُورُ
“Wahai Rabbku,ampunilah aku dan terimalah taubatku.Sesungguhnya engkau adalah Maha penerima taubat lagi maha penyayang” (HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi dari sahabat ibnu Umar)
‘Aisyah Radiyallah’uanha berkata,” Rasulallah Sholallahu’laihiwasallam memperbanyak istighfarnya sebelum beliau meninggal dengan membaca:
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي
“Maha suci engkau ya Allah Rabb kami,dengan memuji-Mu ya Allah ampunilah aku” (HR. Bukhari)
Pembaca yang semoga dirahmati Allah….
Pemerintah negeri pertiwi ini selalu menghimbau agar masyarakat selau bersatu padu dalam menghadapi wabah yang dahsyat ini, Covid-19. Menyatukan satu kalimat dan tekat untuk melawannya. Memadukan perasaan dengan sepenuh hati untuk menumpas segala hal yang dapat mengundang potensi penyebaran virus ini. Dengan menerapkan berbagai protokol kesehatan yang telah dihimbau oleh pemerintah, seperti memakai masker, menjaga jarak, melakukan CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) dan protokol lainnya. ya, ini semua adalah upaya pemerintah negeri ini serta perjuangan mereka dari pencegahan penyebaran virus yang berbahaya ini.
Ya, kita sebagai seorang muslim ahlussunnah yang berpegang teguh dengan perinsip salaful ummah mengatakan “kami tunduk dan patuh” dengan segala perintah serta merealisasikannya dengan kadar kemampuan kita. Sebagai bukti pegamalan firman Allah Subhanahuwata’ala,
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ
“Wahai orang orang yang beriman ta’atilah Allah,ta’atilah Rasul dan ta’ati pemerintah kalian” (an-Nisa’: 59)
Perlu dimengerti,bahwa semua yang disebutkan di atas adalah hanya sekedar sebab, sekaligus bentuk kesungguhan tawakkal seorang hamba kepada Allah. Adapun semua perkara dari terangkatnya wabah virus ini adalah semata- mata di tangan Allah.
Dan sebab terbesar yang seyogyanya dilakukan oleh setiap hamba dalam upaya menghilangkan wabah ini adalah dengan beretakwa kepada Allah Subhanahuwata’ala, bertaubat dan beristighfar serta memohon ampun dari segala dosa dan kesalahan kepada Dzat yang telah menurunkan wabah ini.
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Jika sekiranya penduduk negeri- negeri beriman dan bertakwa,pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi,tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu,maka Kami siksa mereka berdasarkan perbuatannya.” (al-A’raf:96)
Semoga kita tergolong hamba-Nya yang selalau bertakwa,bertaubat dan beristighfar serta memohon ampun kepada Allah Subhanahuwata’ala. Dan semoga wabah Covid-19 segera terangkat dari bumi pertiwi yang kita cintai ini. Amiin.