Hukum Meninggalkan Salat Lima Waktu

 

Oleh Miftah Farid Mirdas Madura, Takmili

 

Salat merupakan amalan yang agung. Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan langsung kewajiban salat ini kepada Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ini semua tidaklah menunjukkan kecuali urgensinya amalan yang mulia ini. Lalu apa hukum meninggalkan amalan yang agung ini? Berikut ini ulasannya.

 

Dua Kondisi Meninggalkan Salat

Meninggalkan salat ada dua keadaan:

  1. Meninggalkannya karena menentang dan mengingkari kewajibannya. Maka pelakunya dihukumi kafir dan keluar dari agama Islam. Inilah pendapat yang sesuai dengan kesepakatan ulama. Pelakunya dibunuh karena pengingkarannya terhadap suatu perkara yang telah makruf dalam agama Islam.
  2. Meninggalkannya karena malas atau melalaikannya, namun tidak mengingkari kewajibannya. Jenis ini pelakunya dimintai untuk bertaubat. Maka pemerintah atau wakilnhya meminta dia untuk salat, apabila dia salat, dia akan terbebaskan dari hukuman. Namun kalau dia tetap meninggalkan salat, maka dia kafir dan keluar dari Islam. Dan dia terkenai hukum seperti keadaan yang pertama.

 

Dalil yang Menunjukkan Hal Tersebut

Dalil yang menunjukkan meninggalkan salat adalah kafir, adalah firman Allah Taala:

فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ

“Dan jika mereka bertaubat dan melaksakan salat dan menunaikan zakat maka mereka adalah saudara-saudaramu seagama.” (QS. At-Taubah: 11)

Dan firman Allah:

فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا إِلَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَأُولَئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُونَ شَيْئًا

“Kemudian datanglah setelah mereka pengganti yang mengabaikan salat dan mengikuti keinginannya maka mereka kelak akan tersesat. Kecuali orang yang bertaubat, beriman, dan berbuat kebaikan, maka mereka akan masuk surga dan tidak dizalimi sedikitpun.” (QS. Maryam: 59-60)

 

Demikian juga hadis Jabir, beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لَيْسَ بَيْنَ الْعَبْدِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ أَوْ بَيْنَ الْكُفْرِ إِلَّا تَرْكُ الصَّلَاةِ

“Tidaklah ada pembatas antara seorang hamba dengan kesyirikan dan kekufuran melainkan meninggalkan salat.” (HR. Ad-Darimi: 1296)

Hadis Buraidah radhiallahu ‘anhu beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

الْعَهْدُ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلَاةُ، فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ

“Pemisah antara kami  dan mereka adalah salat, barangsiapa yang meninggalkannya maka sungguh dia telah kafir.” [HR. Ahmad no. 22937)

 

Serta hadis Abdullah bin Amr bin Al-Ash radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

أَنَّهُ: ذَكَرَ الصَّلَاةَ يَوْمًا فَقَالَ: ” مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُورًا، وَبُرْهَانًا، وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ نُورٌ، وَلَا بُرْهَانٌ، وَلَا نَجَاةٌ، وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُونَ، وَفِرْعَوْنَ، وَهَامَانَ، وَأُبَيِّ بْنِ خَلَفٍ.

Pada suatu hari Nabi berbicara tentang salat, maka beliau bersabda: “Barang siapa yang menjaga salatnya, maka itu akan menjadi cahaya, petunjuk, dan keselamatan bagi dia pada hari kiamat, dan barangsiapa yang tidak menjaga salatnya, maka tidak ada baginya cahaya, petunjuk, dan keselamatan, dan pada hari kiamat akan bersama Qarun, Fira’un, Haman, dan Ubay bin Khalaf.” (HR. Ahmad no .6576)

 

Ringkasan Hadis

Dengan itu, siapa saja yang meninggalkan salat, kelak di hari akhir akan bersama tokoh-tokoh kafir yang menunjukkan kekafirannya.

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Orang yang tidak menjaga salatnya, baik dia tersibukkan dengan hartanya, pekerjaannya, kedudukannya, atau perdagangannya. Barangsiapa yang tersibukkan dengan hartanya, maka dia bersama Qarun. Barangsiapa yang tersibukkan dengan kekuasaanya, maka dia bersama Firaun. Dan barangsiapa yang tersibukkan dengan kementeriannya, maka dia kelak akan bersama Haman. Dan barangsiapa yang tersibukkan dengan perdagangannya, maka dia kelak akan bersama Ubay bin Khalaf.”

 

Akhir Kata Penutup

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan taufik-Nya kepada kita semua dan kaum muslimin di negeri ini untuk bisa menjaga salat-salat wajibnya. Wallahu a’lam.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.