KEMUDAHAN SYARIAT ISLAM DI MASA PANDEMI (Bag. 3)
PRINSIP DAN SIKAP SALAFY
Salafy memiliki prinsip berjalan di atas dalil kemudian imbauan pemerintah. Salafy tidak seperti orang awam yang memaksakan diri untuk shalat ke masjid tanpa mempedulikan dalil syar’i maupun imbauan pemerintah. Sekali lagi, salafy berjalan di atas dalil agama, diantaranya Allah memberikan keringanan, Allah mengganti pahala bagi yang tertahan dari sebuah ibadah karena sebuah udzur.
Sikap takalluf dan memaksakan diri diukur dengan mizan/timbangan syariat kemudian peraturan pemerintah. Oleh karenanya kita harus mewaspadai penyebab kenapa terjadi ghuluw dan takalluf, di antaranya adalah:
- Jahil, baik terhadap syariat maupun peraturan pemerintah.
- Taqlid.
- Mengikuti hawa nafsu, perasaan dan kepentingan tertentu.
- Salah dalam ber-istidlal/mengambil kesimpulan hukum.
Menjauhi ghuluw bukan berarti bersikap meremehkan atau taqshir. Anggapan ini bisa masuk ke dalam tipu daya setan. Semoga Allah menjaga kita dari ghuluw, takalluf dan taqshir dalam segala hal.
RENUNGAN
Ibadah kaum muslimin terikat dengan dalil-dalil di atas beserta peraturan-peraturan pemerintah. Sebagai bentuk pertanggungjawaban ilmiah maka sebagai muslim, kita wajib mempelajari dalil syar’i kemudian peraturan pemerintah yang ditetapkan di masa pandemi, berikutnya serius dan bersungguh-sungguh dalam mengamalkannya.
HARAPAN DAN DOA
Yakinlah, bahwa setiap yang terhalangi dari ibadah karena udzur Allah mencatat pahala sempurna, insyaallah. Tundukkan jiwa, perbanyak doa, kedepankan husnuzhan dan baik sangka, perbesar tawakal dan harapan kepada Allah. Semoga Allah segera mengangkat wabah ini, menerima amal saleh dan mengampuni dosa serta kesalahan kita. Wallahu a’lam.