Ikhlaskan hati terhadap apa yang terjadi

 

Oleh Haidar Solo 3B Takhasus

 

Merupakan hal yang wajar, ketika seorang mendapatkan sesuatu yang tidak menyenangkan ia berkeluh kesah. Atau terluput dari sebuah kesempatan ia menyesal. Tetapi, itu semua harus berada di dalam koridor syariat. Mengeluh yang membuat ia sadar atas berbagai dosa yang telah dikerjakan, sehingga ia mendekatkan dirinya kepada Allah. Menyesal yang melahirkan sebuah tekad dan usaha untuk tidak ingin terluput dari kesempatan yang akan datang..

Dan merupakan hal yang wajar pula, ketika seorang mendapatkan sesuatu yang menggembirakannya ia merasa senang. Atau tercapainya sesuatu yang sesuai dengan keinginannya ia sangat gembira. Tetapi, itu semua juga harus berada di dalam koridor syari’at. Senang yang membuat ia bersyukur kepada Allah, memuji-Nya dan semakin membuatnya yakin bahwa nikmat yang ia rasakan berasal dari-Nya semata, sehingga mengharuskannya untuk selalu menaati-Nya dan tidak memaksiati-Nya.

Gembira yang tidak berlebihan (euforia). Gembira yang tidak membuatnya sombong. Gembira yang tidak menyebabkan ia menghambur-hamburkan hartanya dan menyia-nyiakan waktunya.

 

Allah Maha Hikmah

Para pembaca hafizhakumullah..

Renungilah sebuah hikmah yang Allah Ta’ala beritakan melalui kalam-Nya:

            مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ (22) لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُور

“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh al-Mahfuz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput darimu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Al-Hadid: 22-23)

Tentu di sana ada banyak hal yang membuat hati ini senang dan bahagia. Seperti mendapatkan barang baru, bisa bersua dengan keluarga, makan minum yang lezat, mempunyai fasilitas yang memadai dan lain sebagainya. Tetapi, di sana banyak hal pula yang membuat hati ini sedih dan kecewa. Seperti kehilangan harta benda, berpisah dengan teman sejawat, dibenci oleh kawan, atau tidak tercapainya hal yang diinginkan.

 

Penting untuk kita ingat!

Yang perlu kita ingat adalah,

Belum tentu hal yang kita sukai itu lebih baik untuk kita..

Bisa jadi hal yang kita benci ternyata itulah yang terbaik untuk kita..

Saudara-saudaraku rahimakumullah..

Mari kita renungi bersama firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)

Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa

Apapun yang kita lalui..

Apapun yang kita alami..

Apapun yang kita rasakan..

Apapun yang kita dapatkan..

Insya Allah itu adalah yang terbaik untuk kita..

Doa

Semoga Allah melapangkan dada-dada kita di kala musibah menyapa dan memudahkan kita untuk mensyukuri berbagai nikmat-Nya. Semoga Allah mengentaskan kita dari wabah dan fitnah yang melanda negeri tercinta ini dan menjadikan kita sebagai orang-orang yang beruntung di dunia dan di akhirat kelak. Sesungguhnya Allah adalah Dzat yang Maha Luas rahmat-Nya dan Maha Mengabulkan doa hamba-Nya.

Ingatlah, sekalipun langit mendung dan hujan tak kunjung reda. Tetapi langit akan tetap bening dan mentari akan datang menyapa.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.