Ilmu dan jihad fi sabilillah

 

Oleh Khalid Bengkulu 1A Takhasus

 

Saudaraku yang semoga dirahmati Allah…

Apa yang kita bayangkan jika disebutkan kata jihad fi sabilillah? Mungkin akan terlintas dalam benak kita sosok jiwa pemberani lagi terlatih dan kokoh setegar karang melawan musuhnya. Berani mati demi tegaknya kalimat tauhid la ilaha illallah, serta balasan pahala yang besar disisi Allah.

Namun, tahukah kita bahwa jihad fi sabilillah dapat kita raih dengan cara menuntut ilmu syar’i? Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,

مَنْ جَاءَ مَسْجِدِى هَذَا لَمْ يَأْتِهِ إِلاَّ لِخَيْرٍ يَتَعَلَّمُهُ أَوْ يُعَلِّمُهُ فَهُوَ بِمَنْزِلَةِ الْمُجَاهِدِ فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَمَنْ جَاءَ لِغَيْرِ ذَلِكَ فَهُوَ بِمَنْزِلَةِ الرَّجُلِ يَنْظُرُ إِلَى مَتَاعِ غَيْرِهِ

Siapa yang mendatangi masjidku (masjid nabawi), tidaklah ia mendatanginya melainkan untuk kebaikan yaitu untuk belajar atau mengajarkan ilmu, maka kedudukannya seperti mujahid di jalan Allah. Jika tujuannya tidak seperti itu, maka ia hanyalah seperti orang yang melihat-lihat barang lainnya.” (HR. Ibnu Majah no. 227, dishahihkan oleh Syaikh al-Albani)

 

Jihad yang paling utama 

Saudaraku yang semoga dirahmati Allah….

Menuntut ilmu agama adalah kewajiban bagi kita, karena hanya dengan menuntut ilmulah kita akan mengerti apa yang Allah syariatkan dan apa saja yang Allah larang. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

“Menuntut ilmu kewajiban atas setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah 1/81)

Begitu pula tholabul ‘ilmi syar’i termasuk jihad fi sabilillah, bahkan termasuk jihad yang paling utama dimasa-masa sekarang. Masa-masa yang semakin samar antara yang haq dan yang bathil. Masa-masa di mana kejahilan semakin merajalela.

 

Semangat thalabul ‘ilmi

Oleh karena inilah, hendaknya kita terus memacu semangat dalam menuntut ilmu. Karena menuntut ilmu adalah perkara yang begitu agung, sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Ahmad rahimahullah:

العلم لا يعدله شيء لمن صحت نيته                                                  

“Ilmu tidak akan tertandingi oleh sesuatu apapun bagi siapa yang benar niatnya.”

Lantas ada muridnya yang bertanya, “Bagaimana niat yang benar itu wahai Abu Abdillah?”

Kemudian Imam Ahmad menjawab, “Seorang berniat dalam belajarnya untuk mengangkat kebodohan dari dirinya dan orang lain.”

 

Penutup

Saudaraku yang semoga dirahmati Allah…

Marilah kita resapi dan hayati perkataan Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah dalam kitabnya miftah daris saadah, “Para ahli ilmu pada masing-masing umat telah sepakat bahwa keberhasilan itu tidak mungkin bisa dicapai hanya dengan bersenang-senang. Barangsiapa yang lebih memilih bersantai, maka ia tidak akan pernah meraih keberhasialan dan kebahagiaan. Keberhasilan tidak akan pernah ada tanpa adanya tekad yang kuat. Tanpa kesabaran tidak akan pernah ada kebahagiaan. Keberhasilan tidak akan pernah dirasakan bila tanpa adanya pengorbanan.”

 

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.