Ingin dapat manfaat, tapi justru dosa semakin berat

 

Oleh Reyhan Audi Sutopo Denpasar 1A Takhasus

 

Termasuk tradisi dan budaya sebagian masyarakat Indonesia adalah menolak bala atau bencana dengan memakai jimat. Orang musyrikin dahulu memakaikan benda ini pada anak-anak mereka untuk melindungi dari penyakit ‘ain -menurut sangkaan mereka-.

Namun, seiring berjalannya waktu. Benda ini akhirnya dipakai juga di badan manusia, binatang ternak, kendaraan, dan pintu-piintu rumah. Mereka menyakini bahwasannya jimat tersebut dapat menjaga dari mara bahaya.

 

Kebiasaan jahiliyah

Jimat adalah kebiasaan jahiliyah yang terus ada di sebagian masyarakat sampai sekarang. Begitu juga di negeri kita, bahkan semakin parah disebabkan kebodohan (terhadap ilmu agama). Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَن تَعَلَّقَ تَمِيْمَةً فَقَدْ أَشرَكَ

“Barangsiapa yang menggantungkan jimat, maka ia telah berbuat syirik.” (HR. Ahmad 4/156 dan sanadnya shahih, al-Hakim 4/219)

 

Bergantung hanya kepada Allah

Padahal tidak ada yang bisa memberi manfaat dan mencegah kemudharatan selain Allah jalla wa ‘alla. Allah ta’ala berfirman,

وَالَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ مَا يَمْلِكُونَ مِنْ قِطْمِيرٍ

“Dan sesembahan selain Allah yang kalian menyeru kepadanya, tidak memiliki apapun walau setipis kulit ari.” (QS. Fathir: 13)

 

Bergantung kepada selain Allah merupakan kesyirikan. Dan para tukang sihir tidak bisa memberikan bahaya sedikitpun, kecuali jika Allah ta’ala menghendakinya. Allah ta’ala berfirman:

وَمَا هُمْ بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ

“Mereka itu (tukang sihir) tidak mampu memberi bahaya dengan sihirnya kepada seorangpun kecuali dengan izin Allah.” (QS. al-Baqarah: 102)

Begitu pula jimat-jimat, tidak bisa memberikan manfaat atau menolak bala sedikitpun, kecuali jika Allah menghendakinya.

 

Penutup

Maka wajib bagi kita untuk menggantungkan hati-hati kita hanya kepada Allah semata. Mengikhlaskan ibadah hanya kepada-Nya dan tidak takut kecuali kepada Allah ta’ala. Karena barangsiapa yang hatinya hanya bergantung kepada Allah dan mengesakan-Nya, maka tidak ada yang bisa mencelakainya sesuatupun kecuali dengan seizin-Nya.

Namun barang siapa yang bergantung kepada selain Allah, maka Allah akan serahkan (pasrahkan dia kepada sesuatu tersebut) dan di akhirat mendapat kesengsaraan. Semoga Allah kokohkan kami di atas tauhid hingga ajal menjemput dan memasukkan kami ke dalam surga-Nya. Amin

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.