Jangan kamu kotori hatimu!

Oleh Utsman Jambi Takhasus 1B

 

Ketahuilah wahai saudaraku yang semoga Allah rahmati…

Anggota tubuh yang termulia pada diri manusia adalah hati. Karena hati yang mengenal Allah, beramal untuk-Nya, berusaha menuju kepada-Nya, dan mendekatkan serta memperlihatkan segala sesuatu yang ada di sisi-Nya. Adapun anggota badan hanyalah sebagai pengikut dan pelyan hati. Hati menggunakan anggota badan seperti raja mempekerjakan budak.

 

Kenalilah hatimu

Barang siapa mampu mengenal hatinya, dia akan mengenal Rabbnya. Akan tetapi, mayoritas manusia tidak mengenal hati dan jiwa mereka. Allah ta’ala berfirman:

أَنَّ اللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِ

“Sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya.” (QS. Al-Anfal: 24)

 

Pada asalnya hati mampu menerima petunjuk, namun karena syahwat dan hawa nafsu yang diletakkan padanya, hati berpaling dari asal firah ini. Pertentangan dalam hati antara tentara malaikat dan tentara setan pun berlangsung secara terus-menerus hingga hati terbuka dan memilih salah satu dari keduanya.

Ketika nama Allah disebut oleh seorang insan, setan pun bersembunyi. Namun, ketika kelalaian menghinggapinya, setan pun menggodanya. Tentara setan ini hanya bisa diusir dari hati dengan dzikrullah. Setan tidak bisa menepati hati manusia selama manusia itu berdzikir mengingat Allah.

 

Cepatnya hati berubah

Dalam hadits disebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قُلُوبَنَا عَلَى دِينِكَ

“Wahai Dzat yang membolak-balikan hati, kokohkanlah hati kami di atas agama-Mu.” (HR. Ahmad 182/4)

Disebutkan pula bahwa hati seperti bulu,

مثل القلب كمثل ريشة بأرض فلاة تقلبهاالررياح

“Hati ibarat sehelai bulu di atas tanah lapang yang dibolak-balikan oleh angin.”

Maka sepantasnya bagi setiap hamba tidak menelantarkan hatinya, jangan penuhi hati dengan hawa nafsu. Yang pada akhirnya akan terisi dengan berbagai keburukan dan akan dikotori oleh berbagai dosa dan kemaksiatan. Tidak dipungkuri lagi bahwa bahaya dari dosa dan kemaksiatan terhadap hati seperti bahaya racun terhadap tubuh.

 

Bahaya dosa bagi hati

Di antara salah satu bahaya dosa dan kemaksiatan bagi hati adalah seorang akan terhalangi dari ilmu. Karena ilmu adalah cahaya yang Allah letakkan pada hati. Kemaksiatan akan memadamkan cahaya. Imam Malik rahimahullah pernah berkata kepada Imam asy-Syafi’i rahimahullah:

 

“Sesungguhnya aku melihat bahwa Allah telah memberikan cahaya di dalam hatimu. Janganlah engkau memadamkan cahaya tersebut dengan kegelapan maksiat.”

 

Imam asy-Syafi’i rahimahullah pernah melantunkan sebuah sya’ir:

شكوتُ إلى وكيعٍ سوءَ حفظي … فأرشدَني إلى ترك المعاصي

وقال اعلَمْ بأنَّ العلمَ فضلٌ … وفضلُ الله لا يؤتاه عاصِ

Aku keluhkan jeleknya hafalanku kepada Waki’……

lalu beliau membimbingku untuk meninggalkan kemaksiatan…..

Beliau berkata: ”Ketahuilah, bahwa ilmu itu adalah keutamaan…….

Dan keutamaan Allah tidak akan diberikan kepada pelaku kemaksiatan……

 

Oleh karena itu, hendaknya seorang insan memakmurkan hatinya dengan ketakwaan. Menyibukkan dengan perkara-perkara yang baik, serta membersihkannya dari berbagai akhlak yang buruk.

Penutup

Sahabat yang mulia Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu pernah berkata:

إن هذه القلوب أوعية فاسغلوها بالقران ولا تشغلوها بغيره

“Sesungguhnya hati ini adalah bejana-bejana, maka sibukkan (penuhilah) ia dengan al-Quran dan jangan kalian sibukkan dengan selainnya.”

Mudah-mudahan pembahasan ini bermanfaat dan menjadi amal pemberat di hari kiamat. Semoga Allah menjadikan hati kami dan kalian hati yang selamat dan bebas dari kotoran syahwat dan syubhat. Amin

Sumber: ad-Daa’ wad Dawa dan Minhajul Qoshidin

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.