JELANG AKHIR RAMADHAN, TERUS PERBANYAK MOHON AMPUNAN

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ أَدْرَكَ عِنْدَهُ أَبَوَاهُ الْكِبَرَ فَلَمْ يُدْخِلَاهُ الْجَنَّةَ
“Sungguh celaka seseorang yang ketika namaku disebut, namun ia tidak bershalawat kepadaku.
Sungguh celaka seseorang yang menjalani masa Ramadhan, kemudian Ramadhan sudah berakhir sebelum ia mendapatkan ampunan.
Sungguh celaka seseorang yang mendapati kedua orang tuanya sudah dalam keadaan renta, namun belum bisa memasukkan dia ke dalam surga (karena tidak bisa memanfaatkan kesempatan berbuat baik kepada kedua orang tuanya).”
HR. at-Tirmidzi, no. 3468. Dishahihkan oleh asy-Syaikh al-Albani rahimahullah dalam Shahih Sunan at-Tirmidzi