Jujurlah Selalu, Duhai Saudaraku!

 

Oleh Naufal Batam, Pra Tahfidz

 

Wahai saudaraku kaum muslimin, sesungguhnya agama Islam yang dibawa oleh baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah agama yang menjunjung tinggi prinsip kejujuran. Beliau sendiri adalah orang yang mendapat gelar al-Amin (orang yang terpercaya) di masa hidupnya. Karena beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam melandasi setiap tindakannya di atas prinsip kejujuran.

 

Seruan Allah Subhanahu wa Ta’ala

Dalam beberapa ayat di dalam al-Quran, Allah Subhanahu wa Ta’ala  telah menyeru orang-orang yang beriman agar bersikap jujur, di antaranya firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ

“Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang jujur.’’ (QS. At-Taubah: 119)

 

Dan Allah juga berfirman:

  يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar.” (QS. Al-Ahzab: 70)

 

Penjelasan Ayat di Atas

Dalam kedua ayat di atas, Allah Subhanahu wa Ta’ala memanggil kepada orang-orang yang beriman, agar mereka bertakwa dan berjalan bersama orang-orang yang jujur. lni mengisyaratkan bahwa konsekuensi orang yang mengikrarkan dirinya beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, hendaknya dia bertakwa.

Dan salah satu bentuk takwa dia kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah berjalan bersama orang-orang yang jujur, dan berpijak di atas pijakan mereka. Dengan melandasi semua perkataan dan perbuatannya di atas prinsip kejujuran. Karena kejujuran merupakan tanda kesempurnaan iman dan takwa dia kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

 

Hal ini juga ditegaskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebuah haditsnya yang diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata baik atau hendaknya diam.” (HR. Al-Bukhori no. 6018 dan Muslim no. 48)

Di antara perkataan yang baik adalah perkataan yang jujur, bahkan kejujuran adalah sumber segala kebaikan.

 

Penutup

Para pembaca rahimakumullah. Mungkin ini saja yang bisa aku tulis. Semoga dengan tulisan yang sedikit ini, kita bisa mengamalkannya. Semoga bermanfaat, amin ya Rabbal ‘alamin.

Wallahu a’alam bish showab.     

 

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.