Kiat Merasakan Manisnya Buah Keimanan

 

Oleh Hafizh Ilmi Lampung, Takmili

 

Dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim dari sahabat Anas bin Malik radhiallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ بِهِنَّ حَلَاوَةَ الإِيمَان: أَنْ يَكُونَ اللهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ المَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لله، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الكُفْرِ بَعْدَ إِذْ أَنْقَذَهُ اللهُ مِنْهُ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ

“Tiga perangai yang mana seseorang akan merasakan manisnya keimanan ketika ia melakukannya; Menjadikan Allah dan rasul-Nya lebih dia cintai daripada selain keduanya, mencintai seseorang semata-mata karena Allah, dan dia benci kembali kepada kekufuran (murtad) sebagaimana dia benci dicampakkan ke dalam neraka”.(Muttafaqun’ alaihi)

Dalam hadits disebutkan prinsip dan pokok keimanan, yaitu cinta kepada Allah dan Rasul-Nya yang mana tidak cukup sekedar kecintaan semata. Tetapi kecintaan kepada Allah dan rasul-Nya itu harus didahulukan atas seluruh kecintaan yang ada.

 

Saudara seperjuangan…

Ketauhilah, inti cinta karena Allah dan membenci karena Allah adalah dengan kita mencintai nabi, para shiddiqin (orang-orang yang jujur, yang membenarkan), para syuhada dan orang-orang saleh, karena mereka benar-benar mencintai Allah. Dan Allah telah mengkhususkan mereka dari makhluk-makhluk-Nya yang lain dalam hal kemuliaan.

 

Merasakan Manisnya Keimanan

Dalam hadis disebutkan pula cara dan kiat untuk menghindari hal-hal yang dapat membatalkan dan meniadakan keimanan, yaitu dengan dia benci kembali kepada kekufuran seperti kebenciannya ketika hendak dimasukkan ke neraka.

Disinggung juga bahwa iman memiliki rasa manis di dalam hati. Kalau seseorang hamba mendapati dan merasakan manisnya keimanan dalam hatinya, maka akan tersisihkan seluruh kecintaan duniawi dan ambisi pribadi. Bahkan dia akan mendapati kehidupan yang tentram dan tenang, karena dia selalu ber-husnuzhan kepada Allah. Dia yakin bahwa apa yang Allah takdirkan adalah yang terbaik meski dia kadang tak suka.

 

Konsekuensi Cinta Allah dan Rasul-Nya

Saudara seperjuangan…

Orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya secara otomatis akan selalu berzikir mengingat Allah, karena orang yang mencintai sesuatu pasti akan sering menyebut, mengingat dan menaatinya. Dia akan berupaya mengikuti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan lebih mengikuti beliau di atas ucapan siapa pun, di atas segala keinginan jiwa atau tujuan yang lain.

Barang siapa telah berbuat demikian, mencintai Allah dan Rasul-Nya serta mendahulukan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya di atas yang lainnya dari tujuan-tujuan dunia dan kesenangan pribadinya, maka jiwanya akan tenang dan dia akan merasakan manisnya ketaatan kepada Allah tersebut. Hati yang seperti ini akan merasakan lega di dalam menerima Islam dan dia berada di atas cahaya dari Rabbnya.

 

Penutup

Demikian yang kami bisa uraikan dalam tulisan singkat ini. Semoga bermanfaat bagi yang membacanya dan dapat direalisasikan dalam kehidupan kita. Amin.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.