Kisah Fudhail bin Iyadh

keamanan

 

Oleh Abdurrahim Lumaela Ambon Takhasus

 

Siapapun akan merasa tidak senang dan benci jika melihat berbagai macam tindak-tanduk maupun tingkah laku para penjahat. Tanpa berpikir panjang, terkadang lisan ini langsung saja melontarkan kalimat-kalimat yang tidak baik.

Namun, siapa yang mengira dan menduga jikalau ada di antara mereka yang kemudian menjadi ahli ilmu dan ibadah. Bahkan para ulama di masanya sepakat bahwa beliau merupakan manusia yang paling mulia di zamannya.

Beliau telah membuktikan kenyataan ini di hadapan kita. Hidayah itu memang murni milik Allah Ta’ala. Beliau telah menduduki kursi kemuliaan di hadapan ulama zamannya.

 

Imam al-Qadhi al-Fudhail bin Iyadh, beliaulah orangnya

Saudaraku para pembaca sekalian,

lelaki itu bernama al-Fudhail bin Iyadh. Beliaulah yang menjadi pembahasan kita pada artikel sebelumnya.

Berikut -Insya Allah- akan kami lanjutkkan bagaimana kisah taubatnya, dan apa yang menjadi sebabnya?

 

Bermula ketika jatuh cinta terhadap seorang gadis

Saudarku yang semoga dirahmati Allah Subhanahu Wa Ta’ala,

al-Fudhail bin Iyadh bukanlah seorang yang kecilnya telah dididik di dalam lingkungan yang baik. Beliau adalah seorang perampok terkenal pada masanya. Dan yang menjadi sebab taubatnya adalah sebuah kejadian yang tidak beliau sangka. Yaitu saat pertama kali beliau melihat seorang wanita yang menimbulkan sebuah perasan dan membuatnya gelisah, hinga perasaan itu tertancap dalam lubuk hati.

Rasa penasaran dan ingin tahu tentang si dia benar-benar telah menghujam dalam hati. Hingga pada puncaknya perasaan itu tak bisa dibendung lagi. Segala ide dan rencana mulai beliau kumpulkan. Hingga datang lah saatnya di malam yang sepi, tak seorangpun menemani, beliau mulai mencoba untuk beraksi.

Sebagaimana yang diceritakan oleh Abu Ammar al-Husain bin Huraits dari al-Fadhl bin Musa radhiyallahu ‘anhuma,

“Al-Fudhail bin Iyadh dahulunya adalah seorang yang hebat membuat makar dan tipu daya, lagi licik. Seorang perampok jalanan yang berada antara daerah Abiyward dan Sarkhas. Yang menjadi sebab taubatnya adalah beliau jatuh cinta kepda seorang gadis, akhirnya berkehendak untuk menemuinya.

 

Ayat al-Qur’an yang menyadarkan hati

Niatan itupun beliau wujudkan dengan berusaha memanjat tembok rumah sang wanita agar dapat melihatnya. Tiba –tiba beliau mendengar wanita tersebut sedang membaca al-Qur’an, tepat pada Ayat:

{أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِيْنَ آمَنُوا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوْبُهُم … } [الحَدِيْدُ: 16]

Belum tibakah saatnya bagi seorang yang beriman untuk hatinya takut (terhadap Allah).” (QS. Al-Hadid: 16)

Tatkala mendengar bacaan tersebut, sontak beliau menjawab,

“Tentu wahai Rabb-ku, sekaranglah waktunya.”

Beliaupun akhirnya kembali dan bernaung pada sebuah rumah tua yang sebagiannya telah runtuh. Pada malam itu ada sebuah rombongan yang sedang melakukan safar, mereka akan melewati jalan tersebut (daerah Fudhail), mereka pun tiba-tiba berhenti dan sebagiannya berkata, “Ayo mari kita lanjutkan perjalanan,” sebagiannya lagi berkata, “Besok pagi saja, karena sesungguhnya Fudhail pasti akan merampok kita (jika kita lewat di malam hari).”

 

Taubatnya beliau

Fudhail berkata,

“Aku pun merenung, betapa nistanya aku yang bermalam dalam keadan berlumuran dengan kemaksiatan. Dalam keadaan sebagian kaum muslimin yang berada di sini penuh ketakutan terhadapku. Ya Allah, sungguh aku bertaubat padamu, dan aku jadikan bukti taubatku dengan menetap di sekitar Baitullah al-Haram (ka’bah).”

(Bahjatul mahafil wa baghyatul amatsil fi talkhishil mu’jizat was siyar wasy syamail, karya Imam Yahya bin Abi Bakr al-Amiri, jilid 2 hal. 360)

 

Akhir kata

Saudaraku pembaca sekalian,

Hidayah dan taufiq hanya milik Allah Ta’ala. Kita tidak berkuasa untuk memberikannya kepada siapapun, tugas kita hanyalah mengingatkan dan menyampaikan nasihat.

Mungkin ini yang dimudahkan bagi kami untuk menulisnya. Semoga Allah Jalla fi ‘Ula senantiasa menghiasi diri kita dengan sifat–sifat yang terpuji. Semoga Allah ‘Azza wa Jalla memberikan kepada kita Taufiq-Nya dan keselamatan. Amin.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.