Kisah Inspiratif Ulama Salaf
Oleh: Ibrahim Kendari, 2B Takmili
Para pembaca, berikut akan kami sajikan kepada para pemabaca sekalian, salah satu kisah perjuang seorang ulama dalam menimba ilmu agama. Beliau adalah Abdurrahman bin Abi Hatim, seorang ulama yang merupakan anak dari ulama besar juga di masa itu, yaitu Abu Hatim Ar-Razi. Bagaimana kisah perjuangannya? Mari kita simak kisahnya!
Kisah Abdurrahman bin Abi Hatim
Abdurrahman bin Abu Hatim rahimahullah, beliau adalah seorang ulama terkemuka, pernah menuturkan kisah hidupnya,
“Aku bersama temanku pernah berada di negeri Mesir selama tuju bulan lamanya untuk mengambil ilmu agama dari masyaikh (para guru -pent.) di sana, kami tidak pernah makan maroq (sejenis makanan kuah -pent.). Di siang hari kami menimba ilmu di hadapan syaikh, sementara di malam hari kami menulis dan memperbaiki catatan.
Pada suatu hari syaikh yang mengajar berhalangan hadir (sehingga ada waktu untuk keluar), ketika kami melewati sebuah jalan, kami melihat ada seorang penjual ikan segar, maka kami pun membelinya, namun tatkala kami bawa pulang dan hendak kami masak, ternyata telah tiba waktu belajar sehingga tidak mungkin bagi kami untuk mengolahnya, akhirnya kami pun ikut belajar dan kami tinggalkan ikan itu.
Setelah tiga hari berlalu kami baru ingat akan ikan tersebut dan keadaannya sudah tidak segar lagi, namun terpaksa kami memakannya dalam keadaan mentah karena tidak ada waktu lagi untuk mengolahnya.” Lalu Abdurrahman pun berkata,
لا يُستَطَاعُ العلمُ بِرَاحَةِ الجِسْمِ
“Ilmu itu tidak akan diraih dengan jasad yang bersantai-santai.”
Penutup
Saudaraku para penuntut ilmu, mari kita berjuang dalam menimba ilmu agama sebagaimana ulama kita dahulu berjuang. Luagkan waktu senggangmu untuk ilmu! Jangankan waktu senggang, waktu untuk kebutuhan dunia mereka saja semisal makan, mereka tinggalkan demi ilmu, lebih-lebih waktu senggang.
Lalu, bagaimana dengan kita?!
Sumber: (Siyar A’lamin Nubala’)